Pengamat Sebut Ridwan Kamil Bisa Gabung NasDem Tapi Terganjal Hal Ini
Masih belum jelas partai politik mana yang akan menjadi tempat berlabuhnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK).
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Maju dalam kontelasi nasional menurutnya membutuhkan tiga modal besar, yakni elektabilitas dan popularitas, dua logistik, lalu ketiga partai yang dalam sistem demokrasi menjadi kendaraan untuk maju.
“Dua modal itu saya belum punya. Duit tidak ada, partai juga belum. Yang saya miliki sekarang elektabilitas dan kesukaan,” tuturnya.
Karena belum memiliki modal logistik dan berpartai, dirinya saat ini tengah meningkatkan kinerja. Jika upaya ini direspon partai politik dengan meminangnya untuk maju, Ridwan Kamil memastikan pihaknya tidak akan menolak.
"Tapi politik tahu diri itu, saya harus tahu diri, anda itu siapa. Diusung partai belum pasti, kalau nggak, saya tahu diri. Kalau tidak ada partai, saya akan melanjutkan menjadi gubernur. Tapi kalau ada partai butuh tokoh elektabilitas yang lumayan, saya dihitung, saya bismillah,” katanya.
Dibanding menunggu dipinang, Ridwan Kamil akhirnya memutuskan dirinya akan masuk partai politik pada tahun depan.
“Sudah saya putuskan, tahun depan saya akan masuk parpol. Warnanya yang mana, taplak ini, warna baju satpam, hijab merah, saya belum tahu. Yang pasti, yang paling Pancasilais, karena Pancasila itu nomer satu. Tidak boleh terlalu kiri, kanan, politik jalan tengah lah yang saya pilih,” katanya.
Menurutnya posisi politik di tengah saat ini dibutuhkan untuk merangkul yang di kiri dan kanan. Di luar itu, Ridwan Kamil juga sudah mempelajari dua pilkada yang dia ikuti untuk bisa memenangkan sebuah kontestasi.