Ahmad Sahroni: Hanya Segelintir Orang Saja yang Tidak Suka NasDem Komandoi Formula E
Supaya semua masyarakat dan tidak bertanya tentang formula E, hanya segelintir orang saja yang tidak suka NasDem mengomandoi acara Formula E
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai NasDem sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni, mengatakan kepada semua jajaran NasDem untuk membranding negara dan bangsa melalui event Formula E di DKI Jakarta.
"Supaya semua masyarakat dan tidak bertanya tentang formula E, hanya segelintir orang saja yang tidak suka NasDem mengomandoi acara Formula E," kata Sahroni di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Jakarta Selatan, Jumat (3/12/2021).
Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu menilai wajar jika banyak yang menganggap NasDem mengomandoi perhelatan ini.
"Tapi kan ini bukan urusan politik, tapi framing negara," katanya.
Dia pun berharap semua pihak bersama-sama menyukseskan event-event nasional dengan tujuan dunia.
"Yang akan kita dapatkan dan yang tak bisa kita hindari adalah pemakaian teknologi listrik," pungkas Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Baca juga: Cukup Mengetahui, Sahroni Sebut Presiden Jokowi Tak Perlu Dilibatkan Soal Gelaran Formula E
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai langkah-langkah Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni terkait pelaksanaan Formula E membahayakan posisi Presiden Jokowi.
Maka itu, Sekjen PSI Dea Tunggaesti menilai Nasdem seharusnya minta Sahroni mundur dari kepanitiaan ajang balap mobil tersebut.
“Kalau saya jadi Bang Surya Paloh, saya akan minta Mas Sahroni sebagai Bendahara Umum Partai Nasdem dan Anggota DPR RI untuk mundur dari jabatan ketua pelaksana Formula E. Meskipun Mas Sahroni menjadi ketua pelaksana Formula E sebagai Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), hal itu tidak dapat dipisahkan dari jabatannya di Nasdem,” kata Dea dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/11/2021).
Dea mengatakan langkah Sahroni membahayakan karena membawa-bawa Jokowi ketika masih banyak persoalan membelit Formula E.
“Formula E sedang diselidiki KPK. Eh, panitia malah minta bertemu Presiden Jokowi. Hal itu tidak layak dilakukan, baik secara politis dan etis. Langkah-langkah Mas Sahroni membahayakan Pak Jokowi,” lanjut Dea.
Dea mengatakan, saran tersebut berangkat dari keprihatinan sebagai sesama anggota koalisi pemerintahan Jokowi.
“Meski lebih junior, tak ada salahnya kami mengingatkan saudara tua. Mari sama-sama kita jaga Pak Jokowi. Beliau sedang fokus pada kerja pemulihan ekonomi dan menjaga pandemi Covid-19 tetap landai. Jangan dijerumuskan dalam benang kusut persoalan Formula E,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.