Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sahroni Ungkap Dampak Dari Gelaran Formula E: Mulai Dari Ekonomi Tumbuh Hingga Nama Baik Negara

"Dampaknya adalah pertama hotel, kedua terkait sewa menyewa AirBnB di sekitaran tempat pelaksanaan Formula E, dan para pembuat UKM kecil merchandise."

Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran balap mobil listrik Formula E akan memiliki dampak ekonomi yang bisa dirasakan masyarakat Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni mengatakan dampak yang paling dimengerti dan bisa dirasakan ialah terkait tourism atau pariwisata.

Masyarakat atau pelaku usaha kecil menengah (UKM) bisa membuat cendera mata yang terkait Formula E.

Selain itu tempat pariwisata seperti perhotelan, atau penyewaan AirBnB yang ada di sekitar lokasi sirkuit Formula E juga akan merasakan efek gelaran ini terhadap perekonomiannya.

"Jadi dampaknya adalah, pertama hotel, kedua terkait sewa menyewa AirBnB di sekitaran tempat pelaksanaan Formula E, dan para pembuat UKM kecil merchandise tentang Formula E," kata Sahroni dalam diskusi daring Tribun Network bertajuk 'Mengungkap Rencana Gelaran Formula E', Kamis (2/12/2021).

"Itu dampak yang gampang dimengerti para pihak, tourism terutama," ucapnya.

Dia mencontohkan, perekonomian Provinsi NTB tumbuh 5 persen karena pembangunan Sirkuit Mandalika, dan gelaran tiga hari World Superbike (WSBK).

Berita Rekomendasi

Dampak ekonomi yang lebih tinggi pun diyakini akan diperoleh masyarakat di DKI Jakarta ketika gelaran balapan mobil listrik itu akan dilaksanakan tahun depan. 

"Kita menjadikan contoh kayak Mandalika. Mandalika itu dalam kurun waktu 3 hari penyelenggaraan, mendapatkan impact ekonomi sebanyak 5 persen dari kegiatan yang dilakukan oleh Mandalika pada saat penyelenggaraa kemarin."

"Itu baru penyelenggaran Word Super Bike. Bagaimana nanti Moto GP? Bagaimana lagi dengan penyelenggaraan Formula E di Jakarta? Bisa dibayangkanlah dampak impact luar biasa," jelasnya.

Politikus Partai Nasdem ini menyebut, potensi pertumbuhan perekonomian lewat ajang balap Formula E tahun depan, bisa cukup besar berkontribusi membantu program pemulihan ekonomi nasional.

"Nah ini kan jadi wujud bahwa pemerintah dengan program pemulihan ekonomi ini dampak sangat besar pada pelaksanaan Formula E tahun depan," jelasnya.

Bukan hanya dampak ekonomi, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu juga menjelaskan, gelaran Formula E akan berdampak positif pada branding negara.

"Yang ketiga adalah aspek di mana pelaku-pelaku, bos-bos besar di event ini semua berdatangan ke Jakarta," jelas politikus NasDem ini.

"Perangkat penyelenggaraan Formula E yang terkait dengan branding negara adalah perangkat yang memang bukan lagi pada keuntungan pribadi atau kelompok Tetapi keuntungan pada rakyat Indonesia.

Untuk Nama Baik Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan keterangan bahwa dirinya telah menunjuk Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI) Ahmad Sahroni sebagai ketua pelaksana event balap mobil listrik internasional Formula E atau Jakarta E-Prix. 

Dalam pelaksanaannya nanti, Sahroni akan dibantu oleh Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo yang menjadi Ketua Panitia Pengarah Jakarta E-Prix. 

Terkait penunjukkan ini, Ahmad Sahroni yang juga seorang legislator asal Tanjung Priok, Jakarta Utara menyatakan dirinya merasa sangat terhormat. 

Dia juga berharap agar gelaran Formula E ini bisa membantu mengangkat nama Indonesia di kancah otomotif internasional. 

“Saya merasa terhormat. Semoga passion dan pengalaman saya di dunia otomotif selama ini bisa membantu mengangkat nama Indonesia melalui event penting ini."

"Karena ini semua demi kebanggaan dan masa depan Indonesia. Ajang balap Formula E bukan hanya sebagai tontonan layaknya Formula 1 atau Superbike,” kata Sahroni, kepada wartawan, Jumat (26/11/2021). 

Sahroni menjelaskan, ajang Formula E adalah kampanye yang digelar untuk untuk menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia dengan ibukotanya DKI Jakarta telah siap sejajar dengan kota-kota besar di negara lain. 

“Formula E adalah sebuah kampanye. Bukan kampanye politik orang atau partai tertentu. Tapi kampanye Indonesia di mata dunia, bahwa DKI Jakarta telah siap menyambut era modern yang ramah lingkungan, dan setara dengan kota-kota besar di negara maju lainnya seperti New York, London, Berlin, dan lain-lain,” ucapnya. 

Sahroni juga menyebut bahwa event formula E ini bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia dari berbagai skala, baik mikro dan makro. 

Selain itu, penggunaan mobil listrik seluruhnya di Formula E juga bisa menjadi ajang untuk memsosialisasikan tentang industri baterai dalam negeri yang dicita-citakan Presiden Jokowi. 

“Ini adalah momentum untuk kebangkitan politik, sekaligus makin memperkenalkan mobil listrik dan industri baterai dalam negeri kepada masyarakat. Sehingga saya mohon, mari kita kesampingkan prasangka dan kepentingan politik, kita kerja bersama demi suksesnya event ini,” ujarnya. 

Lebih lanjut, mengenai berbagai isu dugaan korupsi seputar event ini, Sahroni menegaskan bahwa dirinya akan melibatkan KPK untuk turut mengawasi jalannya kegiatan dari awal sampai akhir. 

“Saya akan bawa event ini se-transparan mungkin. Saya juga akan meminta KPK untuk ikut serta untuk mengawasi dari awal sampai akhir. Masyarakat juga silakan awasi dan bantu support dengan kritik membangun. Insyaallah semua lancar. Sekali lagi, ini bukan hanya proyak pemprov DKI, pemerintah pusat, IMI, atau siapapun. Ini proyek kita bersama,” pungkas Sahroni. 

Sebagai informasi, Sahroni memang penggiat mobil listrik di Indonesia. Saat ini dirinya menjabat sebagai Presiden Mobil Listrik Indonesia dan Tesla Indonesia. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir juga aktif mengkampanyekan mobil listrik di tanah air.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas