Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal Andika Perkasa Kirim Tambahan Alat Berat Untuk Perkuat BNPB Tangani Erupsi Gunung Semeru

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menambah kiriman alat-alat berat dari TNI AD untuk memperkuat BNPB menangani bencana erupsi Gunung Semeru.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jenderal Andika Perkasa Kirim Tambahan Alat Berat Untuk Perkuat BNPB Tangani Erupsi Gunung Semeru
Puspen TNI
Alat-alat berat tambahan dari TNI AD yang dikirim Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk memperkuat BNPB menangani erupsi Semeru. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain mengirimkan pasukan, tim kesehatan, dan tim dapur lapangan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga menambah kiriman alat-alat berat dari TNI AD untuk memperkuat BNPB menangani bencana erupsi Gunung Semeru.

Jenderal Andika Perkasa diketahui juga telah meninjau daerah Bencana Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021) kemarin.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Prantara Santosa mengatakan alat-alat berat tersebut sudah tiba di lokasi tadi malam dan akan disebar ke titik-titik yang diperlukan oleh BNPB mulai Senin (6/12/2021) pagi ini.

"Beberapa bantuan yang kembali dikirim TNI untuk membantu korban erupsi gunung Semeru yaitu personel dan alat berat dari Yonzipur 10 yang ditempatkan di SDN Sumber Wuluh dan Polsek Candipuro," kata Prantara dalam keterangan resmi Puspen TNI, Senin (6/12/2021).

Selain itu, kata dia, personel dan alat berat dari Yonzipur 5 juga ditempatkan di Desa Supit Urang.

"Alat berat yang dimaksud, antara lain 4 unit Backhoe Loader, 2 unit Self Loader, 1 unit Dozer, 2 unit Bulldozer, 8 Unit Excavator, 8 unit Dump Truck, 1 unit Crane, 1 unit Transporter, 1 unit Crane Cargo, 2 unit Trailer Kavaleri, dan 1 unit Trailer Sipil," kata Prantara.

Sebelumnya Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru berjumlah 15 orang, pada Senin (6/12/2021).

Baca juga: Anak Turut Jadi Korban Erupsi Semeru, IDAI Terbitkan Panduan untuk Orangtua Saat Gunung Meletus

Berita Rekomendasi

Jumlah korban jiwa tersebut bertambah dari sebelumnya berjumlah 14 orang.

Posko juga melaporkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang.

"Namun demikian, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut," ujar Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari.

Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, yang meletus pada Sabtu (4/12).

Total korba terdampak yang berhasil dihimpun oleh Posko, yaitu warga terdampak 5.205 jiwa, hilang 27 dan meninggal dunia 15. Posko menurutnya masih memutakhirkan data warga terdampak.

Baca juga: Ganjar Kirim 50 Relawan dan Logistik Senilai Rp934 Juta untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

"Dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro," katanya.

Sementara itu, warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik. Adapun sebaran penyintas terdiri dari, Kecamatan Pronojiwo terdapat 9 titik pos pengungsian.

Pos pengungsian berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.

Sebaran pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di 6 titik pos pengungsian, antara lain Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), Kantor Camat Candipuro.

Baca juga: UPDATE Aktivitas Gunung Semeru, Bromo, dan Merapi: Status Waspada dan Siaga

Sebaran pos pengungsi di Kecamatan Pasirian sebanyak 4 titik yaitu Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.

Selain berdampak pada korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.

"Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang)," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas