TRIBUNNEWS.COM - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur berstatus level 2 atau Waspada saat erupsi pada Sabtu (4/12/2021).

Meski berstatus level 2 atau Waspada, erupsi Gunung Semeru kali ini menimbulkan dampak yang hebat.

Data dari BNPB, terdapat 14 orang korban meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka serta banyak kerusakan rumah warga.

Banjir lahar juga mengakibatkan Jembatan Gladak Perak, jalur utama penghubung Lumajang dengan Malang, menjadi putus.

Bencana erupsi Gunung Semeru menjadi sorotan banyak pihak karena dampak yang ditimbulkan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengaku telah mengeluarkan peringatan dini terkait situasi Gunung Semeru ini.

Peringatan Dini untuk bahaya erupsi gunung api sudah dilakukan bukan hanya di Semeru, tetapi juga di 69 gunung api aktif yang dipantau oleh PVMBG melalui pemasangan peralatan pemantauan, serta pengamatan visual selama 24 jam.

Baca juga: Karakter Letusan Gunung Semeru, Simak Kawasan yang Rawan Terkena Bencana

Baca juga: 4 Jenis Gunung Api dan Karakteristiknya, Gunung Api Kerucut Cinder hingga Gunung Api Kubah Lava

Berikut ini laporan aktivitas gunung api di Indonesia pada Senin (6/12/2021).

Dalam laporan di situs MAGMA Indonesia, terdapat tiga gunung api yang berstatus Level 3 atau Siaga.

Berdasar hasil pengamatan visual dan instrumental, Level 3 diartikan adanya peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.

Tiga gunung tersebut yakni Gunung Ili Lewotok di Nusa Tenggara Timur, Merapi di DIY dan Jawa Tengah, serta Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Gunung dengan Level 2 atau status Waspada ada sebanyak 17 dan Level 2 atau Normal sebanyak 48 gunung.

Pada status Level 2 atau Waspada, hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi

Tidak ada satupun gunung di Indonesia yang saat ini tengah berstatus Awas atau Level 4.