Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPIP Napak Tilas Perjalan Soekarno di Kabupaten Ende

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Tengah (NTT) tepatnya di Kabupaten Ende.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
zoom-in BPIP Napak Tilas Perjalan Soekarno di Kabupaten Ende
ISTIMEWA
BPIP melakukan Napak Tilas Bung Karno di Ende dipimpin langsung Kepala BPIP Prof. Yudian Wahyudi, Jumat (10/12/2021). 

Ia menjelaskan, khilafah bukan perintah agama. Maka jangan sampai melawan Negara, karena pilihan Bung Karno Sangat tepat yaitu Pancasila. 

Bupati Kabupaten Ende Djafar H. Achmad mengapresiasi kepada BPIP yang sudah melakukan kunker ke Ende sebagai kota Pancasila dan menyebut Rahimnya Indonesia. 

Meskipun demikian ia berharap kepada BPIP untuk memperhatikan serius Kabupaten Ende. Bahkan ia mendorong Presiden untuk datang ke Ende dalam momentum lahir Pancasila.

"Saya berharap Presiden datang ke Ende terutama hadir dalam momentum hari lahir Pancasila," ujarnya.

Selain itu, ia juga berharap BPIP dapat menjembatani Bandung dan Ende, mengungat Ibu Amsi merupakan warga Bandung yang Meninggal di Ende

"Kami juga mengusulkam Bu Amsi menjadi salah seorang Pahlawan Nasional," tegasnya.

Dalam dialog di bawah pohon sukun yang di mooderatori Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo tersebut BPIP akan berupaya mendorong usulan-usulan Pemrintah Kabupaten dan Masyarakat Ende.

Baca juga: BPIP Resmikan Perpustakaan dan Klinik Pancasila di Lapas Se-Aceh, Tingkatkan Kualitas Warga Binaan

BERITA REKOMENDASI

"Akan segera menindaklanjutinya karena disinilah tempat Soekarno menemukan mutiara yang berharga karena kota ini bukan kenangan tp getaran sejarah dunia di sini," kata Benny.

Menurutnya, menggali Pancasila merupakan panggilan peradaban Dunia. Soekarno menemukan titik besar Ideologi liberal dan sosialisme. 

Selain itu program yang akan didorong adalah program literasi Pancasila dan Perpustakan agar Pancasila bisa aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara.

Saat menjadi Narasumber Pater, Dr. Philipus Tule, SVD Rektor Universotas Katolik Widiya Mandira Kupang mengakui secara nasional dan global Ende dikenal tempat Soekarno dibuang dan menemukan banyak mutiara.

"Kita dengar dari cerita dari orang luar, tapi sebagai orang Ende, kita harus menerima itu dan menggali lebih dalam lagi," harapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas