Bicara Konflik Palestina dan Israel, Kiai Said Pernah Tolak Ajakan ke Tel Aviv
Kiai Said secara tegas mengatakan dirinya akan mempedomani petunjuk di dalam Al-Quran dan tidak akan mengharapkan kebaikan apapun dari orang Yahudi.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj berbicara soal konflik Palestina dan Israel jelang Muktamar ke-34 NU yang akan diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021.
Ia pernah secara tegas menolak ajakan untuk ke Tel Aviv untuk bertemu perwakilan Israel.
Kiai Said secara tegas mengatakan dirinya akan mempedomani petunjuk di dalam Al-Quran dan tidak akan mengharapkan kebaikan apapun dari orang Yahudi.
Ia berujar didalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa akan ada umat yang sangat anti terhadap Islam, yaitu Yahudi dan orang Musyrik.
“Saya akan berpegang kepada Al-quran,” ujar Kiai Said dalam talkshow ‘Menuju Muktamar NU’, Minggu (12/12/2021).
Baca juga: Jelang Muktamar, Selain Kiai Said & Gus Yahya, 2 Sosok Ini Juga Disebut Masuk Bursa Calon Ketum PBNU
“Al-quran telah menegaskan jangan mengharap kebaikan dari Yahudi, dan itu fakta,” lanjut Kiai Said.
Ia menjelaskan dalam sejarah Islam, hanya 5 orang Yahudi yang masuk Islam di zaman Nabi Muhammad SAW, yang diantaranya Abdullah bin Salam, Ka’bul Ahbar, Hafsah binti Huyai.
Bahkan Presiden Palestina Yasser Arafat, menurutnya meninggal karena pengkhianatan orang Yahudi.
“Presiden Yasser Arafat waktu itu tidak pernah tinggal di suatu negara dalam waktu lama, karena terancam jiwanya. Saat diperbolehkan pulang, masuk rumah ditutup, 2 tahun tidak boleh keluar rumah. Sakit parah, keluar baru dibawa ke Perenacis, wafat di Perancis,” Kiai Said bercerita.
“2 tahun tidak pernah keluar rumah, keluar ketika menjemput ajalnya. Itu penghianatan Yahudi kepada Yasser Arafat,” lanjutnya.
Kiai Said mengatakan ada protokol zionis yang bersumpah akan mendirikan Israel Raya dari Irak sampai Mesir, dimana Irak, Syiria, Lebanon, Mesir dan separuh Saudi akan menjadi negara Israel.
Baca juga: Besok, Istri Munir Said Thalib Akan Bertemu Jaksa Agung Muda Pidana Umum
Namun, ia menjelaskan bahwa tidak semua Yahudi adalah zionis. Kiai Said mengatakan zionis merupakan gerakan radikal Yahudi.
Kiai Said bercerita bahwa dirinya pernah diajak mengunjungi Tel Aviv pada saat Menteri Perdagangan M Lutfi masih menjadi Duta Besar RI untuk Amerika. Namun, ia menolaknya.