Sejarah Hari Infanteri 15 Desember, Berawal dari Pertempuran Ambarawa
Sejarah Hari Infanteri pada 15 Desember diperingati untuk mengenang Pertempuran Ambarawa.
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Tiara Shelavie
Pada 26 November terjadi pertempuran yang menewaskan Kolonel Isdiman yang digantikan oleh Kolonel Soedirman.
Sekutu melancarkan aksinya mengancam Ambarawa karena daerah tersebut sangat strategis untuk mencapai Surakarta, Magelang, dan Yogyakarta.
Tewasnya Kolonel Isdiman mendorong rakyat dan TKR gencar melakukan serangan balik.
Pada akhir bulan November pertempuran telah berkobar lagi dan pihak Inggris dibuat mundur ke daerah pesisir.
Lalu, pada 11 November 1945, Kolonel Soedirman mengumpulkan para komandan sektor dan menginstruksikan pukulan terakhir bagi sekutu.
5 Desember 1945, pasukan sekutu berhasil diusir dari desa Banyubiru yang saat itu merupakan garis pertahanan terdepan.
Kemudian tepat 12 Desember 1945 pasukan berhasil menyerang sekutu di dalam kota.
Kekuatan sekutu yang berada di Benteng Willem berhasil dikepung TKR 4 hari 4 malam.
Hal itu menyebabkan kedudukan sekutu terjepit dan mundur dari Ambarawa tepat 15 Desember 1945.
Resistensi pasukan tersebut diabadikan ke dalam salah satu bagian pagar bangsa di Indonesia.
Melalui TNI, maka setiap 15 Desember selalu diperingati sebagai Hari Juang Kartika atau Hari Infanteri yang menggambarkan kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keberhasilan pihak Republik dalam Peristiwa Ambarawa hendaknya menyadarkan warganegara akan kesadaran nasionalisme, khususnya dalam menggalang persatuan dan menanamkan rasa memiliki atas Indonesia Raya.
Melalui semangat membangun dan mempertahankan bangsa di era globalisasi ini menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang banyak belajar dari sejarah serta mampu menghargai arti sebuah kemerdekaan.
Dikutip lampung.kemenkumham.go.id, untuk mengenang perjuangan segenap unsur di Ambarawa dalam melawan Sekutu;
Maka Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 163 Tahun 1999 dan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/662/XII/1999, ditetapkan tanggal 15 Desember sebagai Hari Juang Kartika yang sebelumnya dinamai Hari Infanteri.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)