DPR: Kawasan NTT Siap Berkembang Cepat Ditilik dari Travel and Tourism Competitiveness Index
Andreas Hugo Pareira menyebut beberapa wilayah di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi untuk berkembang lebih cepat.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menyebut beberapa wilayah di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi untuk berkembang lebih cepat.
Hal itu dilihat berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) tahun 2020.
Dalam TTCI, disebutkan daerah dengan nilai 0-1 artinya tahap belum berkembang; nilai 1-2 artinya tahap berkembang; dan nilai 2-3 artinya tahap penyempurnaan.
"Bahwa di NTT, khususnya di Flores, Lembata dan Alor ada beberapa wilayah yang secara TTCI memiliki potensi yang sebenarnya sudah siap berkembang dengan cepat. Artinya ini modal kita untuk menjual kepada para investor," ujar Andreas, dalam webinar HUT Ke-63 Provinsi NTT bertema 'Mengembangkan Pariwisata Modern di NTT', yang digelar Tribunnetwork, Kamis (16/12/2021).
Dalam TTCI yang diperlihatkan Andreas, Manggarai Barat menjadi daerah yang memiliki nilai paling tinggi dengan 2,1.
Baca juga: Wagub NTT: Butuh Rantai Pasok untuk Jadikan Labuan Bajo Wisata Premium
Diikuti Sikka (2,0), Manggarai (1,9), Manggarai Timur (1,9), Flores Timur (1,9), Ende (1,9), Ngada (1,8), dan Nagekeo (1,75).
"Sekarang di Labuan Bajo itu pasti paling tinggi, baik untuk aspek TTCI, karena banyak hal berpusat di sana. Dengan nilai 2,1 ini sudah menuju penyempurnaan," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan daerah lain misalnya di Sikka juga sudah di tahap berkembang.
Hanya perlu ditingkatkan menuju penyempurnaan sehingga siap melayani turis baru.
"Di daerah lain pun sebenarnya kita sudah pada posisi tahap berkembang menuju tahapan penyempurnaan. Tinggal sekarang bagaimana kita jaga itu, rawat itu, dan kita kembangkan sehingga dengan demikian wilayah ini menjadi wilayah destinasi Labuan Bajo Flores terintegrasi," jelas Andreas.
Baca juga: DPR: Pengembangan Pariwisata NTT Harus Mengedepankan Konservasi Alam
Barulah setelahnya, kata Andreas, ke depan dipikirkan bagaimana mengembangkan potensi wisata di Pulau Rote hingga Sumba yang dinilainya punya kekhasan dan dapat menjadi perhatian di masyarakat Indonesia dan dunia.
"Kita harapkan bahwa 15-20 tahun lagi wilayah NTT ini menjadi wilayah potensi pengembangan wisata yang bisa menarik wisatawan dari seluruh dunia untuk berkunjung ke wilayah kita," katanya.
--