Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Skenario Pemerintah Hadapi Kemungkinan Meningkatnya Kasus Covid-19 Varian Omicron

Menko Marves LuhutBinsar Pandjaitan bagikan skenario pemerintah hadapi kemungkinan meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Ini Skenario Pemerintah Hadapi Kemungkinan Meningkatnya Kasus Covid-19 Varian Omicron
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi persnya terkait evaluasi PPKM, Senin (20/12/2021) di kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah telah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi kemungkinan meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Seperti diketahui, sudah ada 3 kasus terkonfirmasi Omicron masuk ke Indonesia.

Salah satu antisipasi pemerintah yakni melakukan pengetatan ketika kasus Covid-19 mulai meningkat melebih 500 kasus.

Baca juga: Ini Alasan Pintu Masuk Tetap Dibuka Meski Varian Omicron Sudah Masuk ke Indonesia

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi persnya, Senin (20/12/2021).

"Kami menggunakan threshold 10 kasus per juta penduduk per hari atau setara dengan 2.700 kasus per hari."

"Tetapi, kami akan mulai melakukan pengetatan ketika kasusnya melebihi 500 dan 1.000 kasus per hari. "

"Pengetatan lebih jauh akan dilakukan ketika tingkat perawatan rumah sakit dan tingkat kematian nasional maupun provinsi kembali mendekati threshold level 2," kata Luhut, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi persnya terkait evaluasi PPKM, Senin (20/12/2021)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi persnya terkait evaluasi PPKM, Senin (20/12/2021) di kanal YouTube Sekretariat Presiden. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Menkes : Kasus Varian Omicron di Dunia Naik 8 Kali Lipat dalam Sepekan

BERITA TERKAIT

Kemudian, Luhut menjelaskan pemerintah akan terus mengawasi secara ketat pergerakan masyarakat di tempat wisata yang menunjukkan peningkatan signifikan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Untuk itu, ia membutuhkan peran Pemerintah Daerah untuk ikut memonitoring mobilitas masyarakat seiring melakukan tracing.

"Pemerintah terus mewaspadai hal ini dengan mendorong seluruh pemerintah daerah beserta Forkopimda setempat agar kembali mengontrol kebijakan penerapan PeduliLindungi yang saat ini penggunaan mingguannya turun di level 74 persen di kabupaten Jawa-Bali."

"Pemerintah daerah dan Forkopimda juga terus mendorong untuk tidak kendur melakukan tracing," ujarnya.

Luhut pun mengingatkan bahwa pemerintah tetap menggunakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level sebagai instrumen pengetatan.

Baca juga: Peneliti Inggris Sebut Tidak Ada Bukti Varian Omicron Lebih Ringan dari Delta

Lanjutnya, pemerintah terus mendorong peningkatan cakupan vaksinasi terutama di daerah yang capaian dosis pertamanya masih di bawah 50 persen.

Selain itu, Luhut menjelaskan pemerintah menyiapkan tempat karantina baru sebagai antisipasi melonjaknya pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang tiba di Indonesia nantinya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas