Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres DMDI Syafruddin Tunggu Disahkannya RUU Perangi Islamofobia di DPR AS

omjen (Purn) Syafruddin mengapresiasi  lolosnya RUU yang berusaha memerangi gerakan antimuslim atau Islamofobia.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Wapres DMDI Syafruddin Tunggu Disahkannya RUU Perangi Islamofobia di DPR AS
ISTIMEWA
Wakil Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Komjen (Purn) Syafruddin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Komjen (Purn) Syafruddin mengapresiasi  lolosnya RUU yang berusaha memerangi gerakan antimuslim atau Islamofobia oleh DPR AS atau House of Representative.

Hal itu disampaikan Syafruddin menanggapi lolosnya RUU yang berusaha memerangi gerakan antimuslim atau Islamofobia di Negeri Paman Sam bahkan dunia tersebut. 

"Kami menyambut positif (RUU islamofobia) akan bermanfaat terutama di negara-negara minoritas muslim. Tapi belum diputuskan jadi UU. Kita (DMDI) menunggu saja," ujar Syafruddin dalam keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).

Syafruddin menambahkan, jika RUU Islamofobia yang diloloskan oleh DPR AS ini akan membuat negara-negara minoritas muslim di seluruh dunia kondusif. 

"Kita berharap karena banyak keanggotan DMDI itu negara-negara minoritas muslim, ya saya rasa akan kondusiflah suatu bangsa," tegas Syafruddin

Syafruddin menjelaskan, jika DMDI sendiri saat ini memiliki banyak anggota dari negara-negara minoritas muslim.

BERITA REKOMENDASI

Mereka, kata Syafruddin, diantaranya ialah Kamboja, Vietnam, Thailand, Srilangka, Jepang hingga Korea.

Baca juga: Kuasa Hukum Duga Pelaporan Terhadap Bahar Bin Smith Karena Singgung KSAD Dudung Abdurrachman

"Negara- negara Asia disana kan minoritas muslim. Tapi tidak semua negara minoritas muslim (tidak konsdusif) begitu," pungkas Syafruddin

Diketahui, DPR AS, pada Selasa (14/12/2021) memutuskan untuk menyetujui legislasi yang disponsori anggota fraksi Demokrat Ilham Omar  membentuk posisi utusan khusus baru di Departemen Luar Negeri memantau dan memberantas Islamofobia di seluruh dunia.

Keputusan tersebut diambil setelah anggota fraksi Republik Lauren Boebert mengeluarkan lelucon rasis dan Islamofobia mengenai Omar.

Hal ini, bukan pertama kalinya terjadi, ia mengejek Muslim anggota Kongres tersebut.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas