Kerap Kecolongan soal Pengecekan Kesehatan, MTI Minta Peran Ekstra Pemda Tangani Mobilitas Nataru
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono meminta peran ekstra Pemerintah Daerah (Pemda) tangani mobilitas Nataru
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono meminta peran ekstra Pemerintah Daerah (Pemda) tangani mobilitas Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Ia menyoroti tingginya penularan virus Covid-19 yang sangat rawan ketika terjadi mobilitas masyarakat yang meningkat.
Oleh karena itu, dibutuhkan adanya sebuah sistem agar masyarakat sadar akan pentingnya melakukan cek kesehatan atau screening sebelum sampai ke tujuan perjalanan.
Khususnya bagi pelaku perjalanan dengan menggunakan moda transportasi darat dengan kendaraan pribadi.
"Yang menjadi persoalan sulit untuk diduga (masyarakat membawa virus atau tidak) itu adalah ketika sampai tujuan, itu namanya adalah transmisi lokal, ini yang gak bisa dikontrol."
"Mau tidak mau, ini peran pemerintah daerah sangat luar biasa (dibutuhkan)."
"Ini karena bukan teritorial pemerintah pusat."
Baca juga: Terjunkan 103.190 Personil, Polri Pastikan Nataru Berjalan Aman, Damai dan Sehat
"Karena yang bisa mengecek, mengontrol, mengawasi, melarang pelanggaran-pelanggaran atau sanksi (di daerah) adalah pemerintah daerah, karena itu sudah bicara atau mobilitas lokal," kata Agus dikutip dalam YouTube Kemkominfo TV, Rabu (22/12/2021).
Menurut Agus, pemda lah yang lebih tau bagaimana kondisi wilayahnya, tekstur serta budaya rakyatnya.
"Jadi yang perlu dikendalikan buat kami sebagai masyarakat adalah yaitu meningkatkan akan pentingnya patuh terhadap prokes."
"(Yakni dengan) meningkatkan penyadaran kepada publik. Ini sudah ranahnya transmisi lokal," tambah Agus.
Sehingga perlu adanya ketegasan pemda dalam merespon pergerakan lokal yang terjadi di wilayahnya.
"Memang kita sering kecolongan kalau kita bicara kendaraan darat, tapi kalau sudah bicara (transportasi) udara, laut, kereta, itu tidak (kecolongan atau minim kecolongan)," jelas Agus.
Baca juga: Jelang Nataru, Pimpinan MPR dan DPR Beri Imbauan Patuhi Prokes dan Jauhi Keramaian