Kisah Gus Yahya Jadi 'Presiden' Gantikan Gus Dur saat Konferensi di Qatar, Apa yang Terjadi di Sana?
Gus Yahya membagikan ceritanya bersama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur semasa hidup.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru lewat Muktamar ke-34 NU yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/2021).
Mengutip tayangan live streaming Muktamar ke-34 NU di Tribunnews, ia mengalahkan Ketum PBNU petahana, KH Said Aqil Siradj.
Selisih perolehan Gus Yahya dan Said mencapai 127 suara.
Gus Yahya mendapat 337 suara, sementara Said 210 suara.
Gus Yahya dikenal dekat dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Baca juga: Terpilihnya Gus Yahya Jadi Ketum PBNU Bisa Berikan Efek Politik Bagi Elektabilitas Arlangga Hartarto
Dia pernah menjabat Juru Bicara Presiden sewaktu Gus Dur berkuasa pada 1999-2001.
Gus Yahya juga pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2014-2019.
Dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com baru-baru ini Gus Yahya membagikan ceritanya bersama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur semasa hidup.
Dengan bercanda, Gus Yahya mengatakan dia sudah pernah menjadi presiden.
Baca juga: Gus Yahya Bakal Libatkan Said Aqil dalam Kepengurusan PBNU
Pernyataannya merujuk peristiwa ketika dirinya masih menjadi juru bicara Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Kala itu Gus Dur mengikuti konferensi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Doha, Qatar.
"Saya ikut Gus Dur sebagai juru bicara dalam konferensi OKI di Doha, Qatar. Waktu itu saya enggak ada kerjaan di sana itu, berapa hari cuma keluyuran di lobi ketemu orang sana sini ngobrol," kenang Gus Yahya.
Saat perhelatan tersebut, Gus Yahya hanya berkeliaran di sekitar venue, menunggu acara berakhir pada pukul 22.00 malam waktu Qatar.
"Presiden (Gus Dur) keluar dengan Menlu (Alwi Sihab) kemudian disambut oleh para staf, termasuk saya ikut menggerombol di situ menyambut presiden," tutur Gus Yahya.