Gus Yahya Terpilih Jadi Ketua PBNU, Heikal Safar Berharap Ekonomi Umat Terangkat
Indonesia harus bangga dengan PBNU yang memiliki modal besar dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban antarumat beragama
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Rekonsiliasi Masyarakat Indonesia (Sekjen Rekat Indonesia), Heikal Safar menyampaikan selamat atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf yang resmi terpilih menjadi Ketua Umum PBNU 2021-2026.
Gus Yahya, sapaan akrabnya, merupakan mantan juru bicara Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Heikal mengatakan, terpilihnya Gus Yahya dilalui setelah bermusyawarah dan mendapat persetujuan dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dengan mekanisme menggunakan voting.
Sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia, sambung dia, NU sangat membanggakan di seluruh dunia.
Menurutnya, Indonesia harus bangga dengan PBNU yang memiliki modal besar dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban antarumat beragama.
Heikal berharap, Gus Yahya bisa memimpin PBNU dengan baik.
Baca juga: PP Muhammadiyah Sampaikan Selamat kepada Pimpinan PBNU yang Baru
"Saya sangat berharap dengan terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketum PBNU yang baru, Nahdlatul Ulama menjadi nahkoda ormas Islam pemersatu umat di seluruh dunia dan tiada putus-putusnya mengangkat ekonomi masyarakat Islam, khususnya yang berada di Indonesia," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Jumat (24/12/2021).
Sekjen Barisan Indonesia Jaya ini menyebut, saat ini, banyak sekali aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, pengusaha, ilmuwan, profesional, bahkan para swastawan sejatinya adalah kader NU.
Karena itu, NU di bawah Gus Yahya harus bisa menjadi pemersatu seluruh warga Indonesia.
"Bahkan dengan kesolidaritasan sesama anak bangsa, Indonesia yang kita cintai ini segera menjadi negara super power yang membanggakan dan diteladani dunia internasional," ujar Heikal.
Dia menambahkan, setiap pemilihan ketua umum ormas Islam pastinya ada yang menang ada yang kalah.
Dia menganggap kompetisi antara KH Gus Yahya dan KH Said Aqil Sirajd merupakan hal wajar.
"Artinya siapa pun yang akan menang dan kalah harus legawa, ikhlas, dan ridha dalam hatinya masing- masing," kata Heikal.
Yahya Staquf resmi menjadi Ketum PBNU setelah menang di dua tahapan penghitungan suara.
Di tahap pemilihan bacalon ketum, Yahya Staquf unggul dengan suara sebanyak 327.
Perolehan suara Yahya Staquf juga unggul cukup telak di tahap pemilihan caketum PBNU. Yahya Staquf meraih suara 337, sementara Said Aqil 210 suara.
Dalam penghitungan calon ketua umum PBNU, Yahya Staquf juga unggul cukup telak.
Yahya Staquf meraih suara 337, sementara Said Aqil 210 suara. (*)