Kisah Penerima Satya Lencana Kebaktian Sosial Berdayakan Masyarakat
Lisda Hendrajoni mendapatkan penghargaan Kebaktian Sosial dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tiga tahun lalu.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lisda Hendrajoni mendapatkan penghargaan Kebaktian Sosial dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tiga tahun lalu.
Penghargaan tersebut diterima Lisda saat masih menjabat sebagai Ketua TP-PKK Pesisir Selatan.
Penghargaan itu berkaitan dengan program Dunsanak Membantu Dunsanak (DMD) yang artinya saudara membantu saudara yang ia galang dan berdampak sosial bagi masyarakat Pesisir Selatan kala itu.
"Bukankah setiap ajaran agama di Indonesia juga mengajak umatnya untuk saling membantu, saling berbagi satu sama lain," ujar Lisda dalam keterangannya, Sabtu (25/12/2021).
Baca juga: Psikolog Klinis Anak dan Keluarga: Pendemi Memicu Peningkatan Tekanan dan Kecemasan Ibu
Dengan program DMD, Lisda membentuk sebuah yayasan yang bertujuan menggalang dana dari masyarakat asli Pesisir Selatan untuk bedah rumah hingga modal usaha.
Ini juga yang menjadi awal mula karir politik bagi politikus NasDem tersebut. Tawaran demi tawaran datang dari berbagai partai politik untuk meminang Lisda menjadi wakil rakyat di Senayan.
"Titik kebahagiaan tertinggi adalah berbagi," kata Lisda.
Usai mendapatkan penghargaan tersebut, kata Lisda, pada 2019 dilantik sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Barat I.
Ini merupakan sejarah baru bagi Partai NasDem yang berhasil menghantarkan kader perempuannya dari Sumatera Barat ke Senayan.
Mengawali karirnya di Senayan sebagai anggota DPR RI, Lisda mengatakan memutuskan masuk ke Komisi VIII. Alasannya, karena Komisi VIII yang menjadi mitra Kementrian Sosial, Agama, Perempuan dan Anak, serta BPBD.
Baca juga: Kalangan DPR RI Apresiasi Dukungan Provider Telekomunikasi Realisasikan Roadmap Kominfo
Lisda menjelaskan di komisi tersebut ia berupaya memperjuangkan segala kebutuhan sosial bagi masyarakat Indonesia.
Sebanyak 10 ribu tambahan kuota bagi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Sumatera Barat pun berhasil disetujui oleh Kementrian Sosial.
Tak hanya itu, kata dia, Lisda juga memiliki program sejuta alat bantu untuk disabilitas. Mulai dari kursi roda, kaki dan tangan palsu, alat bantu dengar hingga kacamata terus digulirkan dengan target minimal satu juta bantuan untuk masyarakat Sumatera Barat.
"Selama tiga tahun penghargaan itu saya pegang teguh. Sebab masih banyak tugas dan pengabdian yang harus dilakukan untuk membantu masyarakat sebagai bentuk pengabdian saya," pungkasnya.