UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami Satu kali Gempa Erupsi
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Sinabung, Merapi, Ili Lewotolok. Gunung Semeru alami satu kali Gempa Erupsi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 20-28°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 568-719 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 60-88%.
Hasil pengamatan dari pagi hingga siang, terdengar suara guguran satu kali dari Pos babadan dengan suara intensitas sedang.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 44 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-22 mm dan lama gempa 20.3-141.6 detik.
Kemudian, tercatat tiga kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 16.1-18.4 detik.
Selain itu, tercatat dua kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.76 detik dan lama gempa 7.3-7.7 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-600 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, denganangin lemah ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 21.6-31.7°C, dengan kelembaban udara 60.4-76.1%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu empat kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 15.6-38.6 mm, dan lama gempa 24-168 detik.
Terjadi 11 kali Gempa Hembusan dengan amplitudo 6.8-22 mm, dan lama gempa 24.5-102.5 detik.
Selain itu, terjadi tiga kali gempa Harmonik dengan amplitudo 6.3-12.5 mm, dan lama gempa 135-299 detik.
Kemudian, tercatat 13 kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6-11.4 mm, dan lama gempa 56-228 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi empat kali, dengan amplitudo 5.6-7.9 mm, S-P 15.2-16.8 detik dan lama gempa 42.2-65.7 detik.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-31.9 mm, dominan 10 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.