UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Merapi Alami 4 kali Guguran ke Barat Daya
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Merapi alami 4 kali guguran, 1500 km ke Barat Daya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Miftah
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 20-28°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 567-717 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 70-78%.
Teramati empat kali guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 m ke arah barat daya.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 40 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-25 mm dan lama gempa 43-150 detik.
Selain itu, tercatat satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 30 mm, S-P 0.4 detik dan lama gempa 12 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-600 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 22-29.6°C, dengan kelembaban udara 67.3-77%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu enam kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 20-37.9 mm, dan lama gempa 33-44 detik.
Terjadi 32 kali Gempa Hembusan dengan amplitudo 6.3-16.6 mm, dan lama gempa 20-61.5 detik.
Selain itu, terjadi tiga kali gempa Harmonik dengan amplitudo 6.3-12.5 mm, dan lama gempa 135-299 detik.
Kemudian, tercatat dua kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 7-8.5 mm, dan lama gempa 64-70.8 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi tiga kali, dengan amplitudo 6.1-14.2 mm, S-P 14.3-16 detik dan lama gempa 48.2-54 detik.
Tercatat adanya dua kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 6.3-7.1 mm, S-P 0.2-0.3 detik dan lama gempa 8.9-10 detik.
Satu kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 43.6 mm, S-P 9 detik dan lama gempa 66.8 detik.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api