UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 33 Kali Gempa Guguran
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Merapi alami 33 kali gempa guguran, amplitudo 3-18 mm.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 10-50 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau cerah, angin lemah ke arah timur dan barat.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 13-21°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 567-717 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 68-86%.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 33 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-18 mm dan lama gempa 21-159 detik.
Tercatat satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 13 detik.
Lebih lanjut, terjadi lima kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 21-60 mm, dan lama gempa 8-21 detik.
Selain itu, tercatat 16 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2 mm, S-P 0.4 detik dan lama gempa 5 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau mendung hingga hujan, angin lemah ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 21.6-22.3°C, dengan kelembaban udara 66.9-97.3% dan intensitas curah hujan 1.3 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu empat kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 19.9-38 mm, dan lama gempa 25.2-40 detik.
Terjadi 39 kali Gempa Hembusan dengan amplitudo 6.5-15 mm, dan lama gempa 18.6-65 detik.
Gempa Harmonik terjadi satu kali dengan amplitudo 5.8 mm, dan lama gempa 251 detik.
Selain itu, tercatat tujuh kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 5.2-20.9 mm, dan lama gempa 54.3-301.9 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi dua kali, dengan amplitudo 5.8-9.4 mm, S-P 13.8-23.2 detik dan lama gempa 65-70.6 detik.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api