TRIBUNNEWS.COM - Pegiat media sosial sekaligus eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahean dilaporkan atas kasus dugaan penyebaran berita bohong dan ujaran bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) ke Bareskrim Polri, Rabu (5/1/2021).

Pelaporan tersebut didasari oleh cuitan Ferdinand di Twitter, @Ferdinandhaean3 yang menyebut 'Allahmu Lemah'.

Adapun pihak yang melaporkan cuitan Ferdinand yakni Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama.

Baca juga: Cuitan Ferdinand Hutahaean Dipolisikan, Hikmahbudhi Ingatkan Hati-hati Gunakan Media Sosial

Kini, diketahui kasus Ferdinand sudah masuk naik ke tahap penyidikan.

Ferdinand akan dilakukan pemeriksaan pada Senin (9/1/2022) mendatang.

Menanggapi jadwal pemeriksaan itu,Ferdinand menyebut dirinya kini tengah mengkaji rencana untuk melaporkan balik Haris.

"Ya saya sedang mengkaji itu, saya sedang diskusi dengan lawyer-lawyer saya, kemungkinan memang kami akan mengambil langkah pelaporan balik ya,” ucap Ferdinand, Jumat (7/1/2022) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Diperiksa Senin Depan, Polisi Kirim Surat Pemanggilan ke Ferdinand Hutahaean

Ferdinand menilai kasusnya menjadi gaduh lantaran laporan yang dibuat Haris.

Menurut dia, pelaporlah yang cenderung membuat publik berasumsi cuitan Ferdinand berkaitan dengan agama dan membandingkan agama-agama tertentu.

Di sisi lain, Ferdinand mengaku dirinya sudah menjadi mualaf sejak tahun 2017.

"Tapi statement-nya yang menyatakan dan membandingkan Kristen dengan Islam itu lah yang membuat ini menjadi gaduh."

"Sehingga timbul stigma di publik bahwa ‘Wah ini orang Kristen menyerang Islam’. Nah itu lah penyebab masalahnya,”ucap dia.

Siap Hadiri Pemeriksaan

Selain itu, Ferdinand mengaku akan memenuhi panggilan pemeriksaan yang dijadwalkan Senin mendatang.