Wisata Pantai Terdampak Tsunami Palu, Wapres Minta Sistem Peringatan Dini Diterapkan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar di sepanjang pantai di Palu untuk diterapkan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System).
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar di sepanjang pantai di Palu untuk diterapkan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System).
Seperti halnya Pantai Taipa di Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara yang kini sepi pengunjung karena menjadi salah satu lokasi wisata yang paling parah terdampak tsunami.
Hal ini sebagai upaya untuk menjamin rasa aman masyarakat dan mencegah timbulnya korban apabila kembali terjadi bencana.
"Supaya dilengkapi dengan early warning system supaya masyarakat tahu kalau terjadi apa-apa, sudah ada aba-aba. Itu nanti akan dilengkapi seperti itu," terang Wapres kepada awak media usai berolahraga pagi berkeliling Pantai Taipa yang berlokasi di sebelah utara Kota Palu, Jumat (7/1/2022).
Di samping itu, lanjut Wapres, penerapan aplikasi Peduli Lindungi juga harus dilakukan seiring dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19.
"Khusus untuk Covid-19, maka sudah menjadi aturan supaya disiapkan Peduli Lindungi (agar) mereka yang masuk ke sini memang terlindungi," kata dia.
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Palu, Wapres Maruf Amin Tinjau Produk-produk UMKM Sulawesi Tengah
Dengan begitu, kata Wapres, akan terbentuk rasa aman dan nyaman yang nantinya diharapakan akan menarik minat masyarakat untuk berkunjung.
"Yang penting rasa aman, rasa nyaman, itu yang saya kira perlu disiapkan di tempat-tempat wisata," ujarnya.
Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa sebenarnya panorama Pantai Taipa sangat indah. Menurutnya hanya karena terjadi tsunami yang menjadikannya sepi pengunjung.
"Saya kira tempat ini bagus sekali, karena memang tsunami saja. Tapi dari tempatnya saya kira cukup ideal dan saya dengar sebelum tsunami cukup ramai. Hanya memang karena sesudah tsunami itu (pengunjung menurun)," ungkapnya.
Namun, sambung Wapres, mulai awal tahun ini pengunjung Pantai Taipa sudah mulai meningkat, sehingga ia pun kembali menekankan pentingnya menghilangkan trauama masyarakat.
Baca juga: Penjelasan Wapres Kenapa Jokowi Tambah Kursi Wakil Menteri
"Tapi mulai kemarin (tahun baru) rupanya sudah mulai ada peningkatan. Jadi yang penting menghilangkan trauma masyarakat dan ini karena memang bukan tempat hunian saya kira lebih aman," ujarnya.
Lebih jauh, Wapres menerangkan bahwa meskipun telah menjadi zona merah yang dilarang untuk dihuni, Pantai Taipa tetap dapat dimanfaatkan untuk menjadi tempat aktivitas publik seperti obyek wisata, pasar, pusat kuliner, dan lain-lain.
"Ini memang sudah tidak boleh ada penduduk. Karena itu dikhawatirkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya (bencana). Tetapi daerah ini masih dibolehkan untuk wisata, aktivitas publik, pasar-pasar, kuliner," paparnya.
Sebagai informasi, sebelum luluh lantak diterjang tsunami, Pantai Taipa merupakan destinasi wisata favorit masyarakat Palu karena memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang, wahana permainan, kebun binatang mini, gazebo, panggung acara dan lainnya.
Bahkan di pantai ini masyarakat dapat menikmati keindahan biota bawah laut dengan fasilitas diving atau snorkeling.
Baca juga: Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Palu, Wapres Minta Hambatan yang Ada Segera Diselesaikan
Namun setelah diterjang tsunami, Pantai Taipa menjadi hancur berantakan dengan berbagai fasilitasnya yang rusak parah, sehingga kini menjadi zona merah dan masyarakat enggan berkunjung karena masih trauma.