Sambut HUT ke-49, PDIP Gelar Bimtek bagi Ribuan Legislator Seluruh Indonesia
Ribuan anggota DPRD PDI Perjuangan (PDIP) dari seluruh Indonesia menjalani bimbingan teknis yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-49.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan anggota DPRD PDI Perjuangan (PDIP) dari seluruh Indonesia menjalani bimbingan teknis yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-49, Minggu (9/1/2022).
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri meminta semuanya berefleksi untuk memanaskan terus jiwa perjuangan seperti ditunjukkan oleh Proklamator Ir.Soekarno.
Bimtek tersebut digelar dengan rangkaian awal kegiatan bersih-bersih dan menanam pohon di 15 wilayah di DKI Jakarta pada Minggu pagi.
Dalam rangka pemenuhan Covid-19 peserta disebar di 16 hotel dan menjalani tes antigen.
Selanjutnya, semuanya dikumpulkan di Aula Hotel Paragon, Jakarta. Megawati hadir secara daring dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Para Ketua DPP PDIP seperti Prananda Prabowo dan Puan Maharani, hadir secara daring.
Sekjen Hasto Kristiyanto hadir di lokasi bersama Ketua DPP PDIP bidang Keanggotaan dan Organisasi Sukur Nababan, dan Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga: PDIP Banyak Stok Pemimpin Ada Risma Hingga Djarot, Lalu Bagaimana dengan Ganjar? Hasto Ingatkan Ini
Dalam pidatonya, Hasto menyampaikan pesan dari Megawati.
“Sebagai partai Nasionalis Soekarnois, mari kita lakukan kritik dan otokritik. Lihat ke dalam kekurangan kita dan lakukan perbaikan. Yang utama, mengapa tema HUT kita “bangunlah jiwa dan badannya untuk Indonesia Raya? Apa artinya membangun jiwa?” ujar Hasto menyampaikan pesan Megawati.
Untuk memahaminya, para kader PDIP bisa belajar dari pengalaman Bung Karno. Sebagai intelektual, Bung Karno bisa saja menjadi kaya pada saat itu dengan modal pendidikannya.
Namun Bung Karno justru memilih jalan tak mudah.
Baca juga: PDIP Kerahkan Menterinya dan Petinggi Partai Bersihkan DAS serta Tanam Pohon
“Mengapa Bung Karno mengikuti jalan sulit, harus dipenjara, harus jadi buruh kereta api, harus tempuh jalan berbahaya hingga dibuang? Kenapa? Ini adalah soal jiwa, soul, yang muncul dari dalam karena pemahaman Soekarno atas penderitaan rakyat Indonesia,” kata Hasto.
“Maka jiwa inilah yang kita gelorakan agar muncul gagasan perjuangan untuk selalu bekerja menyejahterakan kesejahteraan rakyat. Ini yang kita gelorakan di HUT ini,” tegas Hasto.
Hasto menjelaskan, jiwa inilah yang menbuat Indonesia di jaman Bung Karno berhasil merebut Irian Barat walau Indonesia tak punya uang atau persenjataan militer. Jiwa ini pula yang membuat Megawati Soekarnoputri mampu mengibarkan bendera PDI di tengah cengkeraman kuat rejim otoriter Orde Baru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.