Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Elektabilitas Sejumlah Partai Politik

Demokrat yang sepanjang tahun 2021 menikmati lonjakan elektabilitas tampaknya kehilangan momentum, seiring redanya konflik di tubuh partai tersebut.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Survei Elektabilitas Sejumlah Partai Politik
Tribunnews.com/wahyu aji
Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas Golkar dan Demokrat turun dalam tiga bulan belakangan. Golkar dari 8,7 persen menjadi 7,0 persen, sedangkan Demokrat anjlok dari 10,6 persen menjadi 4,9 persen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas Golkar dan Demokrat turun dalam tiga bulan belakangan.

Golkar dari 8,7 persen menjadi 7,0 persen, sedangkan Demokrat anjlok dari 10,6 persen menjadi 4,9 persen.

Demokrat yang sepanjang tahun 2021 menikmati lonjakan elektabilitas tampaknya kehilangan momentum, seiring redanya konflik di tubuh partai berlogo mercy tersebut.

Sementara itu Golkar meskipun turun tetapi kembali ke posisi ketiga, setelah PDIP dan Gerindra.

Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo-Ganjar Memimpin, Anies-Ridwan Kamil Bersaing Ketat

Baca juga: Survei: Cawapres Menentukan, Ini Nama Potensial di 2024

Baca juga: Tingkat Kepercayaan Terhadap Jokowi Lebih Tinggi dari Biden hingga Boris Johnson

PDI Perjuangan juga turun, tetapi tetap unggul dengan elektabilitas mencapai 16,7 persen, disusul Gerindra 13,5 persen.

Secara umum partai-partai cenderung stagnan, hanya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami tren kenaikan elektabilitas dan kini mencapai 5,4 persen.

“Elektabilitas partai-partai politik cenderung stagnan, sementara itu Golkar dan Demokrat turun, sedangkan PSI terus naik,” kata peneliti indEX Research Reza Reinaldi dalam siaran pers di Jakarta, pada Minggu (9/1/2021).

Berita Rekomendasi

Menurut Reza, kenaikan elektabilitas PSI terutama disumbang dari strategi partai pro-milenial tersebut di ibukota Jakarta.

Terakhir, dalam peringatan ulang tahun ketujuh PSI, ketua umum Giring Ganesha menghebohkan publik dengan pernyataan menolak capres pembohong.

Dalam pidatonya Giring menyatakan bahwa Indonesia bakal suram jika dipimpin oleh sosok pembohong dan pernah dipecat oleh Presiden Jokowi.

Publik mengaitkan dengan figur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang pernah menjabat Menteri Pendidikan pada kabinet Jokowi.

Komentar pedas kembali dilontarkan Giring saat meninjau lokasi sirkuit Formula E yang masih berupa lumpur becek.

PSI menentang keras rencana balap mobil listrik yang digadang-gadang Anies, bahkan sempat mendorong digelarnya interpelasi.

Strategi PSI menjadikan Anies sebagai sasaran tembak didasarkan pada tingginya elektabilitas Anies dalam bursa calon presiden.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas