Sekjen PDIP Jelaskan Pidato Megawati Soal Kelompok Benalu Cari Keuntungan Saat Pandemi
Megawati Soekarnoputri mengaku melihat masih saja ada kelompok politik mencoba memancing di air keruh dalam situasi pandemi Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku melihat masih saja ada kelompok politik mencoba memancing di air keruh dalam situasi pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, dalam pidato politik HUT Ke-49 PDI Perjuangan itu, Megawati menyebut ada kelompok tertentu memanfaatkan pandemi untuk mendeskreditkan pemerintah.
Termasuk, menjadi benalu dan mencari keuntungan materi dalam sitausi pandemi.
Lalu, siapa kelompok yang dimaksud Megawati tersebut?
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan, bahwa pidato yang disampaikan Megawati merupakan kritik dan otokritik bagi bangsa serta internal PDI Perjuangan sendiri.
"Apa yang disampaikan oleh Bu Mega tadi, kalau dilihat dari pidatonya secara lengkap sebenarnya beliau menyampaikan sebagai kritik otokritik bagi bangsa termasuk bagi PDIP sendiri," kata Hasto dalam konferensi pers peringatan HUT Ke-49 PDIP melalui virtual, Senin (10/1/2022).
Hasto pun menyebut, bahwa kritik otokritik Megawati itu termasuk soal harga tes PCR Covid-19 yang sempat heboh. Dimana, harga PCR tak turun.
Baca juga: Megawati Sebut Ada Kelompok Tertentu Seperti Benalu, Atas Nama Pandemi Mereka Mencari Keuntungan
Bahkan, Presiden Jokowi harus turun langsung untuk mengendalikan harga tes PCR itu.
"Dan kita lihat mengapa untuk menurunkan biaya PCR, harus Presiden yang turun tangan. Setelah Presiden turun tangan, baru itu turun," ucap Hasto.
Hasto juga tak menutupi, bahwa otokritik juga dilakukan dalam persoalan lainnya terkait pandemi, yakni soal bantuan sosial (bansos).
"Sehingga di tengah pandemi ini yang seharusnya kita kedepankan semua bukanlah kemudian menggunakan pandemi untuk kepentingan kelompok atau orang per orang, kepentingan memperkaya diri," tegas Hasto.
"Tetapi murni digerakkan oleh hasrat kemanusiaan untuk menyatu dengan rakyat itu," jelasnya.