Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes Siapkan Layanan Telemedicine bagi Pasien Omicron, Meliputi Konsultasi hingga Delivery Obat

Kemenkes akan menyiapkan layanan untuk masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, meliputi konsultasi hingga delivery obat.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kemenkes Siapkan Layanan Telemedicine bagi Pasien Omicron, Meliputi Konsultasi hingga Delivery Obat
Unair News
Ilustrasi telemedicine - Kementerian Kesehatan akan menyiapkan layanan untuk masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron. Layanan tersebut meliputi konsultasi kedokteran hingga bisa mendapatkan akses untuk delivery obat. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan akan menyiapkan layanan untuk masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.

Layanan tersebut meliputi konsultasi kedokteran hingga bisa mendapatkan akses untuk delivery obat.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/1/2022).

"Kami juga sudah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memastikan agar orang yang harus dirawat di rumah, itu tetap bisa mendapatkan akses untuk konsultasi kedokteran dan juga bisa mendapatkan akses untuk delivery obatnya."

"Kami juga sudah bekerja sama dengan satu start up di bidang logistik dan Kimia Farma untuk bisa memastikan obat-obatannya bisa sampai (ke pasien)," kata Menkes Budi.

Baca juga: 90 Persen Kasus Covid-19 Negara Bagian Australia Akibat Varian Omicron, Sisanya Varian Delta

Baca juga: Penanganan Pandemi Covid-19, Vaksinasi Saja Tak Cukup, Ahli Sebut Tiga Hal Ini Harus Dilakukan

Untuk diketahui, saat ini sebanyak 400.000 tablet Molnupiravir atau obat anti virus yang baru dari Merck, sudah tiba di Indonesia dan siap digunakan.

Penyiapan layanan ini sebagai wujud antisipasi melonjaknya varian Omicron di Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

Sehingga, jika memang terjadi kelonjakan kasus Omicron seperti di negara lain, maka Indonesia telah siap untuk proses penanganannya.

Molnupiravir | Papan nama gedung perusahaan Merck
Molnupiravir | Papan nama gedung perusahaan Merck (Handout / Merck & Co,Inc. / AFP | Kena Betancur / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

"Kami juga ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa (sangat mungkin) kenaikan transmisi Omicron akan (bisa terjadi) jauh lebih tinggi dari Delta."

"Tetapi, memang yang dirawat jauh lebih sedikit. Dan akan banyak orang yang terkena dan tidak perlu ke rumah sakit."

Baca juga: Vaksin Booster Gratis, Epidemiolog Sebut Itu Dapat Percepat Capaian Vaksin Covid-19

"Sehingga strategi layanan dari Kementerian Kesehatan akan digeser yang sebelumnya fokusnya ke rumah sakit, sekarang fokusnya ke rumah," sambung Menkes Budi.

Oleh sebab itu, pemerintah akan sesegera mungkin menyiapkan platform ini agar dapat bisa secepatnya diakses seluruh masyarakat.

Sebelumnya, Kemenkes juga sudah melakukan penelitian terhadap 414 pasien Omicron.

"(Pemerintah merumuskan) apa gejalanya, gejala apa yang hanya perlu dirawat di rumah, gejala apa yang hanya perlu dirawat di isolasi terpusat seperti Wisma Atlet, dan gejala seperti apa yang masuk rumah sakit mana yang sedang dan mana yang berat," lanjut Menkes Budi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas