PKP Minta Pemerintah Manfaatkan Potensi Maritim untuk Angkat Ekonomi Nasional
Yussuf menyebut, saat ini yang penting adalah political will pemerintah
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Yussuf Solichien mengajak seluruh pihak memanfaatkan potensi maritim menjadi kekuatan ekonomi nasional.
Mantan Komandan Denjaka ini menilai kesejahteraan rakyat dapat terwujud jika potensi maritim dimanfaatkan dengan baik.
"Bayangkan berapa banyak tenaga kerja yang terserap dan devisa yang dihasilkan apabila laut kita dikelola dengan baik.
Maka PKP mengajak seluruh komponen bangsa untuk memanfaatkan potensi maritim menjadi kekuatan ekonomi nasional," ujar Yussuf melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/1/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Yussuf dalam peringatan hari jadi PKP ke-23 tahun yang bertepatan dengan peringatan
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Peristiwa Malari tentang Tuntutan Mahasiwa yang Tolak Masuknya Investasi Asing
Hari Dharma Samudra untuk mengenang Pertempuran Laut Aru tanggal 15 Januari 1962, ketika 25 ABK RI Matjan Tutul gugur dalam Operasi Pembebasan Irian Barat.
Yussuf meminta kepada pemerintah untuk mengorientasikan maritim sebagai kebijakan pembangunannya.
Terutama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
"Saat ini yang penting adalah political will pemerintah. Kalau ada kemauan pasti ada seribu jalan, sebaliknya kalau tidak ada kemauan ada seribu alasan," ucap Yussuf.
Menurutnya, tidak ada pilihan bagi bangsa Indonesia untuk menyiapkan sumber daya manusia yang dapat menguasai teknologi serta berdaya saing unggul dalam upaya menjadi negara maritim yang besar.
“Indonesia adalah negara maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia. Potensi maritim kita mencapai 1 triliun USD per tahun atau setara dengan tujuh kali APBN kita saat ini," ucap Yussuf.
"Di bidang perikanan saja potensi kita mencapai 71 juta ton per tahun atau setara dengan Rp 1000 triliun," tambah Yussuf.
PKP mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadi garda terdepan dalam mempertahankan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Serta cita-cita menuju negara maritim dalam bingkai Poros Maritim Dunia.
“Oleh karena itu PKP mengajak seluruh komponen bangsa untuk bekerja sama, bahu membahu dan bergotong royong membangun bangsa dan karakter bangsa menjadi bangsa yang unggul dan memiliki daya saing kompetitif di era globalisasi ini,” ujar Yussuf.
PKP didirikan pada 15 Januari 1999 oleh Wakil Presiden RI ke-6 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno dan mantan Panglima ABRI mendiang Jenderal TNI Edy Sudrajat.
Acara puncak Peringatan HUT PKP ke-23 digelar di Auditorium North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Peringatan yang mengambil tema: “PKP Melaju, Rakyat Bersatu, Indonesia Maju” tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo secara virtual dan para tokoh bangsa lainnya.