Jangan Terlena karena Omicron Tak Berbahaya, Pemerintah Perlu Waspada dan Ketegasan
Wakil Menkes Dante mengatakan perlunya kembali pemberian paket obat bagi penderita dengan gejala ringan, sedang, dan berat.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G Sadikin, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, dan Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengadakan dialog bersama para epidemiolog, pakar kesehatan, dokter, dan pakar sosial dari berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Tujuan kegiatan yang dilakukan secara virtual, Jumat (14/1) itu untuk mendapatkan masukan terbaik dalam menghadapi varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia.
Fokus pembahasannya mengenai penanganan ketika lonjakan terjadi dan pasca lonjakan terjadi.
“Dari berbagai penelitian yang diberikan kepada saya oleh para teman-teman epidemiolog dan dokter, kita tahu bahwa varian Omicron ini menular sangat cepat, tetapi less severe atau tidak parah, walaupun terdapat angka kematian di beberapa negara, namun jumlahnya cukup rendah dari varian ini. Walau begitu, kita mau agar lonjakan kasus konfirmasi ini bisa kita turunkan dan bagaimana upaya kita pasca lonjakan Omicron ini,” ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/1).
Baca juga: Aplikasi Presisi Makin Jitu, Kabur dari Karantina Langsung Terlacak dan Ditangkap
Penyebaran di DKI
Dalam beberapa minggu terakhir, diketahui bahwa varian Omicron yang berada di Indonesia berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Hingga sekarang sudah terdeteksi lebih dari 500 kasus konfirmasi positif varian Omicron di Indonesia, terutama di DKI Jakarta dan telah terjadi transmisi lokal.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang pasti terkait hal ini.
“Transmisi lokal sudah terjadi dan DKI Jakarta menjadi klaster penularannya. Untuk itu perlu kita lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengetatan mobilitas dan juga dibarengi dengan penguatan protokol kesehatan, vaksin booster, dan fasilitas pelayanan kesehatan,” ujar Menkes Budi.
Baca juga: Sandi: Pariwisata Bali Jangan Terlalu Fokus ke Wisatawan Nusantara, Bisa Makan Waktu Lama
Paket Obat
Wakil Menkes Dante mengatakan perlunya kembali pemberian paket obat bagi penderita dengan gejala ringan, sedang, dan berat.
“Paket obat ini akan segera kita siapkan. Adanya paket obat ini ditujukan bagi orang yang tidak bergejala dan bergejala ringan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi angka hospitalization (rawat inap) di berbagai rumah sakit di Indonesia,” kata Dante.
Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito juga berkomentar terkait strategi yang akan digunakan. Fokusnya terkait pengetatan PPLN yang datang ke Indonesia.
“Bagi para PPLN, akan dilakukan karantina selama 7 hari setelah mereka sampai. Selama karantina ini mereka akan dites PCR dan harus betul-betul aman sebelum masuk dalam komunitas,” ujarnya.