PROFIL 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru: Eks Gubernur, Eks Bupati, Dekan UI hingga Pengusaha Sapi
Berikut profil kandidat nama-nama yang akan menjadi kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim).
Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Ia berhasil menjadi anggota DPR untuk periode tahun 2004 hingga 2009 karena menggantikan anggota FKB yang meninggal dunia.
Menurut Wikipedia, Pendidikan di perguruan tinggi yang ia jalani adalah di IKIP Jakarta (Fakultas Teknologi Pendidikan) dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Pendidikan Strata dua nya ia jalani di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia dan ia selesaikan pada tahun 2005.
Anas juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama masa bhakti 2000 - 2003, setelah memenangi pemilihan ketua umum pada perhelatan Kongres IPNU di Makassar tahun 2000.
Dan seperti diketahui terbaru dirinya baru saja dilantik sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
3. Bambang Brodjonegoro
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dikenal sebagai salah satu pakar ekonomi terkemuka di Indonesia.
Kepakarannya meliputi bidang ilmu ekonomi regional, desentralisasi fiskal, keuangan negara, ekonomi pembangunan, ekonomi perkotaan dan transportasi serta analisis pengambilan keputusan.
Pria kelahiran Jakarta 3 Oktober 1966 ini, juga merupakan eks Menteri Keuangan Indonesia, dua kali menjabat yakni pada periode 2013 - 2014 dan 2014 - 2016.
Dirinya juga merupakan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia dan mantan Menteri Riset danTeknologi Indonesia periode 2019 hingga 2021.
Dirinya juga dikenal sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI), dan telah banyak menghasilkan karya tulis.
Bambang juga aktif dalam berbagai organisasi sosial ini sangat tidak asing dengan banyak Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) seperti PT PLN, PT ANTAM, PT TELKOM, dan lain-lain.
Kepakarannya dalam bidang Ekonomi Pembangunan, khususnya wilayah perkotaan, membuat banyak perusahaan dan lembaga pemerintah memberi kepercayaan untuk duduk sebagai dewan komisionaris dan atau konsultan independen.
4. Tumiyana