Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Targetkan Prevalensi Stunting Harus Turun 3 Persen Per Tahun

Setiap tahunnya perlu terjadi penurunan sekitar 3 persen untuk mencapai target 14 persen penurunan angka stunting di 2024 sesuai perintah Jokowi.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pemerintah Targetkan Prevalensi Stunting Harus Turun 3 Persen Per Tahun
ist
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan setiap tahunnya perlu terjadi penurunan sekitar 3 persen untuk mencapai target 14 persen.

"Kita masih perlu upaya inovasi, agar terjadi penurunan sekitar 3 sampai 3.5 persen per tahun. Sehingga tercapai target 14 persen tahun 2024 sesuai dengan target Presiden berdasarkan RPJMN bisa tercapai," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Menteri Pertahanan Prabowo Ungkap Alasannya Lanjutkan Program Komcad

Baca juga: Jokowi: Indonesia Jadikan Pandemi Covid-19 Sebagai Masa Berbenah Diri

Muhadjir menyampaikan, pemerintah akan memperkuat percepatan penurunan stunting melalui langkah-langkah intervensi.

Langkah tersebut, di antaranya, akan ada langkah intervensi melalui Puskesmas dan Posyandu.

Dia menyampaikan, pemerintah akan memastikan intervensi pencegahan stunting pada perempuam sejak sebelum kelahiran dan sesudah kelahiran.

Baca juga: 5,3 Juta Balita Terkena Stunting, KSP Dorong Program Tepat Sasaran bagi Balita dan Ibu Hamil

Sebelum kelahiran akan dilakukan program pendistribusian tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri, program tambahan asupan gizi untuk bu hamil kurang gizi kronik, melengkapi puskesmas dengan USG untuk mempertajam identifikasi ibu hamil.

Berita Rekomendasi

Kemudian untuk pasca kelahiran juga dilakukan program untuk mendukung pemenuhan konsumsi protein hewani balita, merevitalisasi proses rujukan balita weight faltering dan stunting ke puskesmas dari rumah sakit, serta merevitalisasi, melengkapi, mendegitalisasi alat ukur di seluruh Posyandu.

"Jadi nanti Pak Menkes akan mendistribusikan alat ukur untuk seluruh posyandu di Indonesia yang jumlahnya sekitar 240 ribu," tutur Muhadjir.

Baca juga: Kemenkes: Ibu Perlu Cegah Stunting dan Obesitas pada Anak, Masalah Gizi Bisa Ganggu Pertumbuhan

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita.

Prevalensi stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas