Viral Video Nakes Suntik Vaksin Kosong di Medan, Anggota DPR: Sebabkan Rasa Aman Palsu
Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris turut tanggapi soal video viral tentang seorang tenaga kesehatan yang menyuntikkan vaksin kosong di Medan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris turut menanggapi soal video viral seorang tenaga kesehatan (nakes) yang menyuntikkan vaksin kosong di Medan, Sumatera Utara, baru-baru ini.
Melihat video tersebut, Charles menilai bahwa ada kemungkinan oknum nakes tersebut memang sengaja memberikan vaksin kosong.
Untuk itu, demi dapat memberikan kejelasan kepada publik, pihak kepolisian harus dapat menyelidiki kasus ini sampai tuntas.
Sehingga publik menjadi yakin dan tak ragu dalam melakukan vaksinasi.
"Terkait dengan kasus di Medan tentunya kami meminta kepada pihak kepolisian (dalam hal ini sedang berjalan)."
"Dan juga IDI (Ikatan Dokter Indonesia) untuk (juga ikut berperan dalam) menyelidiki (kasus ini) sampai tuntas, apa motifnya."
Baca juga: Pemerintah Belum Berencana Menghentikan Sekolah Tatap Muka Meski Kasus Covid-19 Melonjak
Baca juga: Demo Tolak Vaksin di Belgia Ricuh, 50.000 Demonstran Bentrok dengan Aparat
"Dari apa yang dilakukan oleh dokter G (inisial), dari menonton video yang tersebar berulang kali, sepertinya memang ada unsur kesengajaan di sini."
"Tentunya apabila ada unsur kesengajaan di sini, maka yang bersangkutan harus dihukum atau disanksi dengan sangat tegas. "
"Karena kita sedang menghadapi masa-masa yang tidak normal."
"Sehingga tanggung jawab yang diberikan kepada nakes untuk menjalankan vaksinasi ini tidak main-main," kata Charles.
Sebab, kata Charles, penyuntikkan vaksin kosong dapat menimbulkan rasa aman palsu bagi masyarakat.
"Kalau ada yang mengatakan bahwa tidak membahayakan jika menyuntikkan vaksin kosong, saya tidak sepakat."
"Karena menyuntikkan vaksin kosong dapat memberikan rasa aman palsu dari si pemberi vaksin kepada si penerima vaksin," lanjut Charles.
Baca juga: Dua Pasien Omicron Meninggal, Dokter Paru: Segerakan Vaksinasi Covid-19
Bahkan mungkin juga bisa membahayakan orang-orang di sekitarnya lagi.
"Dan kalau tidak salah, dari video tersebut yang disuntikkan vaksin itu bukan hanya satu orang saja tapi dua orang."
"Belum lagi yang tidak terekam video, ada berapa lagi orang di sana."
"Saya rasa ada unsur kesengajaan ya d isini. Jadi ini ada kejanggalan di sini dan harus diusut tuntas," harap Charles.
Kendati demikian, pihaknya juga mengapresiasi ratusan ribu bahkan jutaan tenaga kesehatan yang saat ini menjadi garda terdepan dalam pandemi Covid-19.
"Hanya saja, sangat disayangkan ada oknum-oknum yang memang melakukan perbuatan seperti ini (menyuntikkan vaksin kosong)"
Baca juga: Omicron Makin Meluas, Epidemiolog Sarankan Percepat Vaksin Booster dan Kerja WFH
"Seperti di Medan dan sebelum terjadi di Pluit, Jakarta Utara," jelas Charles.
Senada dengan apa yang dikatakan Charles, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani juga meminta agar kejadian tersebut segera diinvestigasi.
"Segera lakukan investigasi agar diketahui apa sebenarnya yang terjadi."
"Pemerintah harus segera memberikan keterangan dan penjelasan resmi kepada masyarakat atau publik agar beritanya tidak liar dan berkembang kemana-mana," kata Netty mengutip Tribunnews.com, Senin (24/1/2022).
Hal ini sangat penting dilakukan agar masyarakat memiliki rasa yakin akan program vaksinasi.
"(Pihak aparat kepolisian) harus segera berkoordinasi dengan pemda dan Satgas Covid-19 agar mampu memitigasi risiko sebagai sebuah konsekuensi terjadinya vaksinasi kosong tersebut."
"Tindak dengan tegas jika terbukti hal ini dilakukan dengan sengaja," kata Netty.
Baca juga: Ketua Komnas KIPI Tegaskan Tak Ada Kejadian Serius pada Anak Usai Suntik Vaksin Covid-19
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini juga berharap pemerintah dapat melakukan tindakan tegas jika terbukti ada unsur kesengajaan.
Video Viral
Mengutip Tribunnews.com, kasus seorang tenaga kesehatan di Medan yang menyuntikkan vaksinasi kosong ke siswi SD Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan viral di media sosial.
Terkait vaksin kosong tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah memberi respon terkait kabar tersebut.
Taufik menyebut bahwa selain dua anak tersebut, pihaknya menduga akan adanya laporan vaksin kosong anak lain lagi.
"Dari hasil pemeriksaan dan koordinasi dengan Polres di daerah itu ada dua anak yang baru di dapatkan dan kemungkinan diduga akan ada lagi laporan vaksin kosong kepada anak lain," jelas Taufik.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/ Anita K Wardhani)