5 Cara Mencegah Stunting pada Anak Menurut Kementerian Kesehatan
Berikut adalah 5 cara mencegah stunting pada anak menurut Kementerian Kesehatan. Simak selengkapnya di sini.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Simak cara mencegah stunting pada anak menurut Kementerian Kesehatan.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek, jauh dari rata-rata anak lain di usia sepantaran.
Mengutip bantulkab.go.id, tanda-tanda stunting biasanya baru akan terlihat saat anak berusia dua tahun.
Stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan, disebabkan oleh asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi.
Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi.
Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran.
Baca juga: Peringati Hari Gizi Nasional 2022, Kemenkes Imbau Ibu Perhatikan Masalah Stunting & Obesitas Anak
Di samping itu, stunting bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2 tahun tidak tercukupi.
Entah itu karena tidak diberikan ASI eksklusif atau MPASI (makanan pendamping ASI) yang diberikan kurang mengandung zat gizi yang berkualitas, termasuk zink, zat besi, serta protein.
Cara Mencegah Stunting
Sebenarnya mencegah stunting sudah bisa dilakukan sejak masa kehamilan.
Kuncinya tentu meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan makanan yang berkualitas baik.
Zat besi dan asam folat adalah kombinasi nutrisi penting selama kehamilan yang dapat mencegah stunting pada anak ketika ia dilahirkan nanti.
Mengutip kemkes.go.id, berikut cara mencegah terjadinya stunting pada anak:
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil