Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duh, Sampah Plastik Kembali Banjiri Pantai Kuta

Sampah plastik masih jadi permasalahan besar di Pulau Dewata yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata utama di Indonesia.

Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Duh, Sampah Plastik Kembali Banjiri Pantai Kuta
Tribun Bali
Sejumlah pemulung memungut sampah plastik di Pantai Kedonganan, Badung, Sabtu (26/1/2019). Sampah musiman ini memberi keuntungan bagi pemulung yang bisa mengumpulkan sampah plastik 70 kilo per hari. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUN BALI) 

Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Udayana, Dr. Gede Hendrawan menyebut riset tahun 2014-2015 menemukan bahwa 70 sampai 80 persen sampah di pesisir Bali, salah satunya Pantai Kuta, adalah sampah plastik.

Menurutnya, bila masalah ini tidak ditindaklanjuti maka pariwisata di Bali perlahan akan kian rusak, yang yang berdampak juga pada penurunan geliat aktivitas ekonomi di Bali.

Tak hanya itu, problematika sampah plastik juga mengancam kerusakan ekosistem terumbu karang dan biota laut. Sebagai contoh, di Nusa Dua yang memiliki Terumbu karang seluas 204 hektare (ha), seorang penyelam mengaku sering menemukan sampah-sampah plastik di bawah laut.

Efek lainnya, mengutip Tribun Travel, terlihat pada penurunan besar populasi ikan mola mola di perairan Nusa Penida.

Tak pelak, dibutuhkan komitmen dari berbagai pihak untuk menjaga pelestarian lingkungan Bali sebagai destinasi pariwisata.

Selain memperketat penyelenggaraan Pergub Bali tentang pelarangan penggunaan plastik sekali pakai, masyarakat dan produsen plastik sekali pakai juga perlu berkomitmen untuk tidak menambah beban permasalahan sampah plastik di Bali dan berinovasi dengan memproduksi serta menggunakan kemasan produk yang lebih bersahabat bagi lingkungan.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas