Selamatkan Harta Karun di Laut RI, YKAN Dorong Praktik Tangkap Ikan Pakai Data
Melalui CODRS, data mengenai praktik penangkapan perikanan di Indonesia dapat dilacak untuk menghindari eksploitasi berlebih.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mendorong praktik menangkap ikan menggunakan data lewat inovasi ilmiah yang telah dikembangkan, yaitu Crew-Operated Data Recording System (CODRS).
Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman berujar bahwa dengan CODRS, data mengenai praktik penangkapan perikanan di Indonesia dapat dilacak untuk menghindari eksploitasi berlebih.
Cara ini diyakini dapat menyelamatkan harta karun di laut Indonesia yang dikenal memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.
“Sektor kelautan Indonesia harus dikelola dengan baik dan berkelanjutan. Selain manfaat ekologi, sektor ini dapat menjadi soko guru perekonomian bangsa,” ujar Ilman dalam keterangannya, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Kakek 66 Tahun dan Mobilnya Tercebur Kali Sedalam Enam Meter di Cirendeu
Baca juga: Pemkot Bekasi Gelontorkan Anggaran Buat Kandang Kambing Rp 2,3 Miliar, Ini Penampakannya
Pada Kamis (27/1/2022), YKAN menyelenggarakan Dialog Konservasi mengangkat tema ‘Harta Karun di Laut Nusantara’, yang merupakan bagian dari kampanye untuk mendukung program perikanan berkelanjutan di Indonesia.
Data mencatat bahwa Indonesia merupakan rumah bagi lebih dari 600 jenis terumbu karang dan 2.000 ikan karang.
Wilayah mangrove dan lamun Indonesia juga yang terluas di dunia.
Saat ini terdapat kurang lebih 7 juta penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor kelautan.
Upaya menjaga kelestariannya menjadi tanggung jawab bersama, termasuk generasi muda.
Baca juga: Buaya Peliharannya Sudah Berbobot 80 Kilogram, Warga Depok Minta Bantuan Damkar untuk Evakuasi
Ilman mengatakan tantangan yang harus dihadapi dan dipecahkan Indonesia adalah terkait pemanfaatan yang tidak lestari.
Berdasarkan data kajian dalam 5 tahun terakhir, banyak spesies perikanan laut dalam saat ini berada di bawah titik lestari atau mendekati punah secara fungsional.
Menurut Ilman, salah satu faktor utamanya adalah pengambilan ikan yang melebihi batas lestari.
Oleh sebab itu pihaknya mendorong mendorong praktik pengelolaan sumber daya laut dan pesisir secara berkelanjutan.
Salah satu upaya yang dikembangkan melalui skema kemitraan Fish Improvement Project (FIP).
Baca juga: KLHK Gugat Dua Perusahaan Pembakar Hutan dan Lahan di Kalimantan
FIP adalah program peningkatan perikanan yang mendorong keterlibatan sektor swasta dalam pengelolaan perikanan secara berkelanjutan.
“Skema program ini juga didukung oleh inovasi ilmiah yang telah dikembangkan oleh YKAN, yaitu Crew-Operated Data Recording System (CODRS) yang dapat menjawab tantangan kekurangan data tentang perikanan laut dalam di Indonesia,” ujarnya.