Hendak Hadiri Pengukuhan Pengurus PBNU, Jokowi Bingung Pakai Sarung atau Celana Panjang
Dalam sambutannya, Presiden menceritakan kebingungannya saat akan menghadiri acara tersebut.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Tengah pada Senin (31/1/ 2022).
Dalam sambutannya, Presiden menceritakan kebingungannya saat akan menghadiri acara tersebut.
Presiden bingung apakah harus memakai sarung atau celana panjang ke acara pengukuhan yang dihadiri oleh para pengurus wilayah cabang NU tersebut.
Karena bingung Jokowi lalu menanyakan pakaian yang harus dikenakan dalam acara tersebut ke Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Tadi malam saya bingung, saya bertanya ke Pak Menteri Sekretaris Negara. Pak menteri besok pakaian apa?" kata Presiden.
Baca juga: Hadiri Pengukuhan PBNU 2022-2027, Wapres Harap NU Terus Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Mendengar pertanyaan tersebut, Pratikno, kata Presiden menjelaskan bahwa di acara tersebut Syuriyah PBNU mengenakan sarung sementara Tanfidziyah mengenakan celana panjang.
Untuk diketahui dalam struktur kepengurusan PBNU terdapat Musytasyar atau penasihat, Syuriyah atau pimpinan tertinggi, dan Tanfidziyah atau pelaksana.
"Pak kalau yang Syuriyah pakai sarung, kalau yang Tanfidziyah pakai celana panjang," kata Jokowi menirukan jawaban Pratikno.
Akhirnya Jokowi memutuskan mengenakan sarung mengikuti Syuriyah PBNU.
Presiden mengenakan setelan jas dan peci, serta sarung bermotif hijau merah.
"Saya sampaikan ke pak menteri, saya ikut Syuriyah aja, pakai sarung," pungkasnya.
Turut hadir dalam acara pengukuhan pengurus PBNU tersebut yakni Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Ketua DPR RI Puan Maharan, serta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.