Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketatnya Seleksi Masuk Universitas Pertahanan, Rekam Jejak Digital Dipantau

Seleksi penerimaan kadet mahasiswa di Universitas Pertahanan RI dilakukan secara ketat dengan memantau rekam jejak digital.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ketatnya Seleksi Masuk Universitas Pertahanan, Rekam Jejak Digital Dipantau
Tribunnews/JEPRIMA
Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian saat ditemui di Gedung Rektorat UNHAN, Sentul, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022). Pada kesempatan tersebut Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian menjelaskan mengenai profil UNHAN yang unik karena mengkhususkan diri pada studi pertahanan pada jenjang pendidikan D-3, S-1, S-2, dan S-3 serta memberi kesempatan kepada para perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial, teknologi dan budaya. Tribunnews/Jeprima 

Wawancara Eksklusif - Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Prof Dr Amarulla Octavian

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persyaratan masuk Universitas Pertahanan RI secara ketat diperlukan agar mahasiswa yang diterima benar-benar berhak dan laik.

Hal itu dikatakan Rektor Universitas Pertahanan RI Laksamana Madya TNI Prof Dr Amarulla Octavian di Gedung Rektorat Unhan, Sentul, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022).

Menurutnya, seleksi penerimaan kadet mahasiswa dilakukan dengan memantau rekam jejak digital.

Baca juga: Hadapi Acaman Teknologi Militer, KSAD : Penguasaan Teknologi Mutlak dan Harus Dimiliki 

Laksdya Amarulla mengatakan dua tahun terakhir ini ada saja calon mahasiswa yang gagal karena tidak dapat memenuhi syarat.

Ada yang karena memposting ujaran kebencian di media sosial hingga anti terhadap ideologi pancasila.

Menurutnya, rekam jejak digital menjadi persyaratan mutlak yang harus dipenuhi mengingat program beasiswa ini memerlukan anggaran negara.

Berita Rekomendasi

Ia menilai akan menjadi lucu apabila penerima beasiswa memiliki rekam jejak yang kurang patut. 

Apalagi diutamakan di Unhan ini pembentukan karakter, cinta tanah air, setia kepada NKRI.

Baca juga: 152 Orang di Kompleks Parlemen Positif Covid-19, Ada Anggota DPR Terpapar saat Buka Masker

Baca juga: Viral Pamflet Dilantas Polda Metro Razia Masker di Warteg, Melanggar Denda Bayar Rp 250 Ribu

Berikut kutipan wawancara eksklusif Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Prof Dr Amarulla Octavian dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra:

Bisa dijelaskan seberapa ketat seleksi masuk Universitas Pertahanan sebagai sekolah kedinasan militer?

Unhan ini sesuai undang-undang dan peraturan yang ada kita menyelenggarakan tiga macam pendidikan pertama profesi, kedua akademik, dan ketiga vokasi.

Jadi kita punya program D3, S1, S2, dan S3. Program perguruan dengan mekanisme kedinasan hanya D3 dan S1. Yang S2 dan S3 tidak meskipun semua ditanggung beasiswa penuh.

Karena beasiswa penuh maka berlaku ketentuan dari Kementerian Keuangan bahwa mahasiswa yang diterima ini memang berhak dan laik.

Untuk menjamin ketentuan tersebut, Unhan memberlakukan aturan seleksi penerima beasiswa yang ketat termasuk meneliti rekam jejak penerimanya.

Akan menjadi lucu apabila penerima beasiswa ini memiliki rekam jejak yang kurang patut. Apalagi diutamakan di Unhan ini pembentukan karakter, cinta tanah air, setia kepada NKRI.

Dilihat dari masa lalu adakah calon mahasiswa yang tidak lulus karena rekam jejaknya ketahuan?

Ada tapi tidak banyak. Penerimaan angkatan 2020 kalau tidak salah ada dua atau tiga. Sedangkan kalau tahun lalu 2021 hanya satu.

Mungkin beredar kabar dari mahasiswa dan orang tua mahasiswa ke seluruh masyarakat Indonesia bahwa syarat masuk Unhan ini diutamakan yang betul-betul memenuhi kriteria.

Bisa dijelaskan apa saja kasus yang dialami mahasiswa apakah mengenai ujaran kebencian atau pornografi?

Yang pertama, kalau tidak salah tahun lalu 2020 rekam jejak memposting ujaran kebencian. Jadi tidak sekadar memforward tapi dirinya sendiri menyatakan pemerintah begini dan begitu. 

Kemudian ada juga mahasiswa yang bilang tidak setuju dengan pancasila. Sebetulnya sudah jauh dari laik.

Yang terakhir yang saya tahu memforward ujaran kebencian lalu saat dikonfirmasi dia bersikeras bahwa dia benar. Jadi kasusnya bukan di rekam jejak digital tetapi ketika diwawancara.

Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat mewawancarai rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian di Gedung Rektorat UNHAN, Sentul, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022). Pada kesempatan tersebut Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian menjelaskan mengenai profil UNHAN yang unik karena mengkhususkan diri pada studi pertahanan pada jenjang pendidikan D-3, S-1, S-2, dan S-3 serta memberi kesempatan kepada para perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial, teknologi dan budaya. Tribunnews/Jeprima
Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat mewawancarai rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian di Gedung Rektorat UNHAN, Sentul, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022). Pada kesempatan tersebut Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian menjelaskan mengenai profil UNHAN yang unik karena mengkhususkan diri pada studi pertahanan pada jenjang pendidikan D-3, S-1, S-2, dan S-3 serta memberi kesempatan kepada para perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial, teknologi dan budaya. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Meskipun sudah dihapus apakah masih bisa dilacak?

Kami punya teknologinya asal calon mahasiswanya ini jujur punya akun twitter apa, instagram apa.

Kalau dia bilang tidak punya akan sulit. Tapi kami punya pengalaman pernah bisa melacak juga meskipun dia bilang tidak punya akun media sosial.

Berapa banyak jumlah mahasiswa baik di jenjang S1 sampai dengan S3?

Dari data yang ada saat ini jumlah mahasiswa Unhan RI sejak 2009 sampai 2021 sebanyak 4.892. Jenjangnya S3 86 mahasiswa, jenjang S2 4.026 mahasiswa, jenjang S1 605 mahasiswa, dan jenjang D3 275 mahasiswa.

Sekarang yang aktif D3 175 mahasiswa, S1 605 mahasiswa, S2 827 mahasiswa, dan S3 49 mahasiswa.

Sedangkan yang sudah lulus 2.896 mahasiswa.

Jadi jumlah mahasiswa Unhan jenjang S2 lebih banyak ketimbang S1?

Iya ini karena S1 dan S3 baru dua angkatan 2020 dan 2021. Kalau nanti sudah full S1 mahasiswanya diperkirakan 1.800 orang. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas