Prof Ojat Darojat Cerita Tentang Kehidupan Masa Kecil Hingga Godaan Terbesarnya Sebagai Rektor UT
Orang tua Ojat tidak mewariskan tanah, harta kekayaan, tapi punya tekad menyekolahkan anaknya, supaya paling tidak bisa masuk ke perguruan tinggi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat M.Bus Ph.D. berkisah tentang masa kecilnya yang hidup di tengah himpitan ekonomi.
Pria asal Desa Bojongloa, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang ini adalah anak seorang kuli kayu.
Meskipun hidup susah, Ojat bersyukur orang tuanya memiliki mimpi besar.
"Saya memang lahir di tengah kemiskinan. Tapi Alhamdulillah dari kekuatan ekonomi yang sangat terbatas, saya disekolahkan orang tua, didorong semangat dan motivasi," tuturnya di Gedung Rektorat UT, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (4/2/2022).
Ojat mengatakan sejak mengenyam bangku sekolah hingga perguruan tinggi dirinya selalu berprestasi.
Berikut kutipan wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat M.Bus Ph.D.:
Boleh diceritakan riwayat hidup Pak Rektor hingga menjadi guru besar?
Saya ini anak kuli kayu yang menjadi guru besar. Saya diangkat jadi professor tahun 2016 juga di UT.
Orang tua saya adalah petani di desa. Tapi karena kami bukan orang yang berada, orang tua saya juga
sebagai kuli kayu di Jakarta, di daerah Klender.
Saya memang lahir di tengah kemiskinan, di tengah himpitan ekonomi. Tapi orang tua punya cita-cita besar.
Mereka tidak mewariskan tanah, harta kekayaan, tapi punya tekad menyekolahkan anaknya, supaya paling tidak bisa masuk ke perguruan tinggi.
Kalau gelar pendidikan PhD didapat di mana?
Jadi, Phd ambil di Kanada, beasiswa dari bank dunia. Waktu itu ada kompetisi untuk mendapatkan beasiswa dari Bank Dunia. Saya satu-satunya yang dapat dari UT.
Saya Sarjana (S1), di Pendidikan Dunia Usaha dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Indonesia, dulu Namanya IKIP Bandung. Lulus Tahun 1990.