Muhaimin Iskandar: Pers Harus Jadi Penopang Kemajuan dan Mencerdaskan Bangsa
Ia mengatakan, sejak meledaknya dunia digital, terutama teknologi informasi, informasi berkembang dengan sangat cepat bahkan di luar jangkauan banyak
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Pers Nasional (HPN) 2022 menjadi kesempatan penting bagi insan pers nasional untuk melakukan refleksi sekaligus mempertegas peran dan fungsinya mewujudkan Indonesia yang lebih cerdas, makmur dan sejahtera.
"Saya bersyukur bisa bersilaturahim dengan Bupati dan teman-teman wartawan di Kudus. Selamat kepada seluruh wartawan, jurnalis, pewarta dan keluarga besar wartawan Indonesia. Semoga wartawan dan seluruh pelaku media di Indonesia tetap jaya dan membawa kemajuan," kata Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar dalam acara Peringatan HPN 2022 dan Ngopi Bareng Gus Muhaimin di Pendopo Pemkab Kudus, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022).
Gus Muhaimin mengatakan, media dan para aktor di dalamnya memiliki peran penting dalam memberikan informasi bagi pemerintah dan masyarakat untuk membaca situasi dan perkembangan secara tepat dan akurat serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca juga: HPN 2022, Nadiem Makarim: Semoga Pers Indonesia Makin Adaptif Hadapi Perubahan Zaman
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, sejak meledaknya dunia digital, terutama teknologi informasi, informasi berkembang dengan sangat cepat bahkan di luar jangkauan banyak orang.
"Kedahsyatan teknologi informasi membuat kita semua harus mampu untuk beradaptasi dan mengikuti perkembangan secara lebih baik. Apalagi era Metavers di depan mata, kita semua masuk di dalam wilayah dunia baru," urainya.
Di era distrupsi informasi sekarang ini, kata Gus Muhaimin, tantangan media pun berubah.
Sebab, saat ini semua orang bisa berperan menjadi wartawan dengan cepat melalui teknologi informasi yang ada di genggaman tangan.
"Media mudah tumbuh dan berkembang. Ada puluhan ribu media dot com. Kata kuncinya, PWI dan organisasi wartawan lainnya sangat dibutuhkan untuk menjaga kode etik dan cara kerja media yang profesional, jurnalistik yang membawa informasu yang akurat," tutur Gus Muhaimin yang juga pernah berprofesi sebagai wartawan ini.
Baca juga: HPN 2022, Kemenag Ungkap Lima Peran Strategis Pers di Indonesia
Sebagai wakil ketua DPR dan ketua umum partai politik, Gus Muhaimin mengaku sempat menghadapi masalah yang nyata dalam menghadapi era distrupsi informasi.
Sebab, banyak media yang sering memberitakan berita yang tidak akurat dan tidak berimbang.
"Inilah perlunya organisasi media untuk terus meningkatkan profesionalisme. Menyajikan informasi yang akurat dan sumber informasi yang berimbang," urainya.
Disisi lain, masyarakat juga bisa menggunakan media sosial sebagai alat atau platform untuk menyampaikan informasi yang benar dan mendidik.
"Pasti akan ada seleksi alam jurnalisme yang tidak akurat dan tidak menggunakan kaidah jurnalistik akan lenyap dan tidak menjadi rujukan," katanya.
Ia menambahkan, pers merupakan pilar demokrasi dan pembangunan bangsa sehingga harus selalu mengedepankan cara kerja yang profesional dan mendidik.
"Alhamdulillah sekarang masyarakat sudah mulai bisa memilah mana berita hoaks dan informasi yang bersifat akurat objektif," ungkapnya.
Indonesia sebagai negara yang begitu terbuka dan demokratis, kata Gus Muhaimin, tidak tertutup kemungkinan menjadi sasaran masuknya informasi global yang menyajikan kampanye kekerasan dan terorisme.
"Hari Pers Nasional harus terus menjadi bagian dari kemajuan bangsa. Semoga membawa kita menjadi bangsa yang cerdas, maju, makmur dan sejahtera," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.