PDIP Peringati Harlah Ke-96 NU, Gus Miftah akan Memandu Dialog 'Bersama Merawat Indonesia'
Perayaan Harlah NU ke-96 akan dilakukan dalam sebuah dialog dengan tema "Bersama Merawat Indonesia" di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakpus.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) hari ini menggelar perayaan khusus memperingati hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 secara hybrid.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan perayaan itu akan dilakukan dalam sebuah dialog dengan tema "Bersama Merawat Indonesia" di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/2/2022).
Hasto mengatakan PDIP dan NU memiliki sejarah panjang bersama.
Bahkan, banyak kader NU yang saat ini menjadi kepala daerah.
Ia pun menegaskan bahwa PDIP terus membangun semangat gotong royong dengan seluruh komponen bangsa.
"Berdasarkan catatan sejarah, NU menjadi ormas keagamaan yang sejak kelahirannya telah memiliki visi kebangsaan bagi kemerdekaan Indonesia."
Baca juga: Sejarah Nahdlatul Ulama yang Didirikan KH Hasyim Asyari, Kini Peringati Harlah ke-96
"Dari lambang NU saja sudah mencerminkan semangat kepemimpinan Islam Nusantara, Islam sebagai rahmatan lil alamin bagi dunia. Kepeloporan NU inilah yang sangat diapresiasi PDIP," ujar Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menegaskan bagaimana PDIP sebagai penerus ideologi Nasionalis yang digagas oleh Soekarno terus merawat dan melanjutkan kedekatan antara Presiden Soekarno dengan para pendiri NU seperti KH Hasyim Asyari, dan KH Wahab Hasbullah.
Pria asal Yogyakarta itu menjelaskan dalam dialog nanti yang digelar pukul 14.00 WIB, akan ada sambutan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Megawati akan memberikan sambutan bersama Ketua Umum PBNU Bapak KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya," jelas Hasto.
Selain dua narasumber utama tersebut, Hasto mengatakan dirinya akan berbicara dengan sejumlah tokoh yakni: Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI), Eri Cahyadi (Walikota Surabaya), Hamka Haq (Ketua DPP PDI Perjuangan) Mochamad Nur Arifin (Bupati Trenggalek) dan Zuhairi Misrawi (Dubes RI untuk Tunisia).
"Ulama kondang Gus Miftah Gus juga akan memandu dialog," ujar Hasto.
Hasto menambahkan PDIP dalam memperingati Harlah NU ini, sebagaimana juga tahun lalu, sebagai wujud soliditas religius dan nasionalisme di Indonesia.