UPDATE Gunung Api Status Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 11 kali Gempa Erupsi
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Semeru alami 11 kali gempa erupsi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Inza Maliana
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: 59 dari 742 Penumpang KM Gunung Dempo yang Turun di Dermaga Pelabuhan Jayapura Reaktif Covid-19
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Menurut laporan pengamatan, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga kencang ke arah selatan dan barat.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-28°C, dengan intensitas curah hujan 18 mm per hari.
Catatan kegempaan siang hari ini tercatat satu kali gempa Tornillo dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 15 detik.
Tercatat dua kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 9-13 detik.
Gempa Vulkanik Dalam tercatat satu kali, dengan amplitudo 14 mm, S-P 1 detik dan lama gempa 9 detik.
Selain itu tercatat empat kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 7-15 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang tinggi sekitar 300 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur dan barat.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 24,4-35,2°C, dengan kelembaban 64,6-78,4% dan intensitas curah hujan 6,7 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 10 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 20.7-40 mm, dan lama gempa 28-59.6 detik.
Terjadi 34 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6.6-22 mm, dan lama gempa 26-73 detik.
Tercatat delapan kali Harmonik dengan amplitudo 6-16 mm, dan lama gempa 77.5-582 detik.
Selain itu, terjadi enam kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6-13.4 mm, dan lama gempa 50-357 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi dua kali, dengan amplitudo 6-8.9 mm, S-P 15 detik dan lama gempa 54-62 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api