Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pemerintah Diminta Audit Kematian Pasien Covid-19 Meski Telah Dua Kali Vaksin

Epidemiolog Indonesia, Dicky Budiman, meminta pemerintah untuk segera mengaudit perihal penyebab kematian pasien Covid-19 meski sudah dua kali vaksin

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pemerintah Diminta Audit Kematian Pasien Covid-19 Meski Telah Dua Kali Vaksin
Tribun Palopo
ilustrasi covid-19 - Epidemiolog Indonesia, Dicky Budiman, meminta pemerintah untuk segera mengaudit perihal penyebab kematian pasien Covid-19 meski sudah dua kali vaksin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Indonesia, Dicky Budiman, meminta pemerintah untuk segera melakukan audit perihal penyebab kematian pasien Covid-19 meski sudah dua kali divaksinasi.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Dicky, pemerintah juga harus memberikan edukasi terkait manfaat vaksinasi.

Termasuk mengingatkan pentingnya disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan) dan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).

Karena pada dasarnya vaksinasi bukan menjadi satu-satunya upaya agar terhindar dari Covid-19.

"Perlu diperhatikan pada kelompok yang divaksinasi itu harus dicari tahu, diaudit, agar kita tahu apa penyebab (kematian)."

"Ini umumnya karena terlalu mengandalkan vaksinasi, padahal harus disiplin 3M dan 3T," jelas Dicky, Senin (14/2/2022), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Sempat Tertunda karena Covid-19, Hari Ini 2 Saksi Ahli Hadir di Sidang Kasus Jerinx dan Adam Deni

Baca juga: Ada Rp 25 Triliun Tagihan Rumah Sakit Covid-19 Belum Dibayar, Kemenkes Minta RS Lengkapi Dokumen

Selain itu, Dicky juga meminta pemerintah untuk memberikan edukasi terkait manfaat vaksinasi kepada warga yang enggan divaksinasi.

Berita Rekomendasi

"Kita sampaikan kepada yang belum divaksinasi, ini bisa menurunkan risiko kematian ini dilakukan dengan edukasi, tidak dengan happy talk, perkara ini didudukkan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat," lanjut Dicky.

Menurut Dicky, dengan jumlah angka kemtian sebanyak 3 digit, ini termasuk persoalan serius.

"Kasus kematian menunjukkan keparahan suatu pandemi dan ada kelemahan respons di hulu dan hilir semua aspeknya, sehingga ketika ada kasus kematian sebanyak 3 digit, itu serius," kata Dicky.

Di samping itu, Dicky menyoroti, sistem pelaporan kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang belum memadai dibandingkan negara lain.

Sehingga, angka kematian yang tercatat saat ini cukup sedikit dibandingkan apa yang terjadi di lapangan.

Berdasarkan hal tersebut, Dicky mendorong agar sistem pelaporan kematian diperbaiki.

Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19

Dilansir Peta Sebaran Covid, covid19.go.id, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 111 pasien.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas