UPDATE Gunung Api Status Level 3 Siaga: Gunung Ili Lewotolok Alami 3 Kali Gempa Erupsi
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Ili Lewotolok alami 3 kali gempa erupsi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Mengenal Kembali Ring of Fire, Letusan Gunung Api Bawah Laut di Tonga Terletak di Cincin Api Pasifik
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-III.
Menurut laporan pengamatan visual, asap kawah tidak teramati.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat dan barat laut.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-20°C, dengan intensitas curah hujan 18 mm per hari.
Catatan kegempaan pagi hari ini tercatat tiga kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-23 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 5-18 detik.
Selain itu tercatat satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 197 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 200-500 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah ke arah barat dan barat laut.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 23,2-23,6°C, dengan kelembaban 68,1-69,1% dan intensitas curah hujan 6,7 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu tiga kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 24-39 mm, dan lama gempa 38-103 detik.
Terjadi 26 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6.5-20 mm, dan lama gempa 27-184 detik.
Tercatat satu kali Harmonik dengan amplitudo 5.9 mm, dan lama gempa 149 detik.
Selain itu, terjadi tiga kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 7.5-12 mm, dan lama gempa 128-174 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi dua kali, dengan amplitudo 5-6 mm, S-P 16 detik dan lama gempa 67-101 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 5.8 mm, S-P 0.36 detik dan lama gempa 7 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api