UPDATE Gunung Api Status Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 16 kali Gempa Erupsi
UPDATE 4 gunung api Indonesia berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Semeru alami 16 kali gempa erupsi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Menurut laporan pengamatan visual, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga mendung, angin sedang hingga kencang ke arah timur laut dan tenggara.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-19°C, dengan intensitas curah hujan 2 mm per hari.
Catatan kegempaan pagi hari ini tercatat satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 5 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 12 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 24,6°C, dengan kelembaban 69,8-73,1% dan intensitas curah hujan 6,7 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 12 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 23.9-43 mm, dan lama gempa 29-43 detik.
Catatan kedua yaitu delapan kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7.7-18 mm, dan lama gempa 29-60 detik.
Terjadi empat kali Harmonik dengan amplitudo 6.7-14.5 mm, dan lama gempa 275-502 detik.
Tercatat lima kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 12-18.8 mm, dan lama gempa 86-298 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi satu kali, dengan amplitudo 9 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 386 detik.
Gempa Vulkanik Dalam terjadi satu kali, dengan amplitudo 8.5 mm, S-P 0.78 detik dan lama gempa 12 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api