Tim Dokter di RS Polri Akan Jalani Tindakan Amputasi pada Tungkai Kaki Sinta Aulia
Sinta Aulia Maulidia, bocah 10 tahun asal Rembang, Jawa Tengah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, menyatakan akan mengambil tindakan amputasi.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim dokter gabungan yang menangani pengobatan Sinta Aulia Maulidia, bocah 10 tahun asal Rembang, Jawa Tengah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, menyatakan akan mengambil tindakan amputasi pada tungkai kaki.
Sinta merupakan bocah yang mendapatkan atensi khusus dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo karena mengalami penyakit tumor atau kanker pada kaki.
Keputusan untuk mengamputasi tungkai kaki dari Sinta karena menurut Konsultan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Achmad Fauzi Kamal, sel kanker yang diderita Sinta sudah memprihatinkan.
"Untuk ananda (Sinta) ini tumor sudah sedemikian besar, sudah sampai kepada kulit dan kerusakan pada tumor sudah sedemikian masif," kata Fauzi saat konferensi pers di RS Polri dalam tayangan Facebook, TribunJakarta.com, Senin (21/2/2022).
Di mana berdasarkan, hasil pemeriksaan tim dokter gabungan dari RS Polri Kramat Jati, RSCM, RS MRCCC Siloam Semanggi, dan RS Dharmais, Sinta menderita Osteosarcoma atau kanker tulang.
Namun sayangnya, sel kanker yang ada pada kaki Sinta menyebar secara masif. Sehingga akhirnya banyak jaringan yang rusak akibat kanker tersebut.
Baca juga: RS Polri Bentuk Tim Berisikan Ahli dan Pakar Optimalkan Kesembuhan Sinta Aulia
Dirinya lantas menjelaskan kronologi, kondisi dari Sinta. Mulanya saat tiba di RS Polri Kramat Jati pada Sabtu (19/2/2022) sekitar pukul 18.30 WIB kondisi Hemoglobin (Hb) dari Sinta disebutnya sangat rendah yakni di bawah angka 2.
Dari situ, Fauzi menyebut, tim dokter langsung melakukan penanganan medis untuk memperbaiki kondisi umum dari Sinta.
Peningkatan kadar Hb dari Sinta menunjukan perkembangan, di mana pada hari ini kata Fauzi, angka tersebut mencapai 6,9 dari angka 10 untuk batas normal melakukan tindakan.
Namun, untuk mencegah sel kanker pada kaki Sinta menjalar ke bagian tubuh lainnya, maka kata dia tindakan amputasi tungkai kaki terpaksa harus ditempuh.
Baca juga: Ini Percakapan Sinta dan Kapolri yang Sangat Mengharukan
"Sudah sedemikian masif, maka pada kasus ini amputasi sebagai pembedahan pertama pilihan pembedahan pertama," kata dia.
Fauzi mengatakan, tindakan amputasi pada tungkai kaki Sinta bukan berarti gagalnya upaya pengobatan yang dilakukan oleh tim dokter.
Akan tetapi kata dia, keputusan tersebut merupakan langkah untuk menyelamatkan kondisi secara umum dari Sinta dengan harapan bisa kembali pulih.