UPDATE Gunung Api Level 3 Siaga: Gunung Merapi Mengalami 15 kali Gempa Guguran
UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Merapi mengalami 15 kali gempa guguran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
Menurut laporan pengamatan visual, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga mendung, angin sedang hingga kencang ke arah tenggara dan selatan.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 16-22°C, dengan intensitas curah hujan 2 mm per hari.
Catatan kegempaan siang hari ini nihil.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 23,2-28,4°C, dengan kelembaban 64,3-71,5%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 10 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 21-34.5 mm, dan lama gempa 30-53 detik.
Catatan kedua yaitu 21 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2.5-18 mm, dan lama gempa 14.7-52 detik.
Selanjutnya, tercatat enam kali Harmonik dengan amplitudo 2.7-8.7 mm, dan lama gempa 42.9-183 detik.
Tercatat lima kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 3-16.9 mm, dan lama gempa 50.9-109 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi satu kali, dengan amplitudo 2.5 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 82.8 detik.
Tercatat satu kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 10 mm, S-P 4.2 detik dan lama gempa 20 detik.
Gempa Tektonik Lokal terjadi satu kali, dengan amplitudo 37.5 mm, S-P 3.9 detik dan lama gempa 73.8 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api