Nasdem: Usulan Pemilu Ditunda Bertabrakan dengan Konstitusi & Menghancurkan Konsolidasi Demokrasi
Usulan penundaan pemilu selain bertabrakan dengan konstitusi dan tidak konsisten dengan UU Pemilu, juga akan menghancurkan konsolidasi demokrasi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Nantinya, kata Gus Muhaimin, akan banyak momentum-momentum pemulihan ekonomi, setelah dua tahun pandemi yang tidak efisien.
"Mereka menyatakan bahwa 2022-2023 akan ada tren momentum-momentum perbaikan yang dahsyat dan akan ada peluang untuk bangkit lebih baik dibanding negara-negara mana pun," ucapnya.
Selain dari masukan masukan itu, dari hasil kunjungannya ke berbagai daerah, setelah mengalami masa pandemi dua tahun, Gus Muhaimin menyebut terjadi stagnasi kegiatan sosial politik, ekonomi masyarakat dan yang paling terpukul adalah UMKM.
"UMKM mengalami masa sulit, ekonomi, sosial, pendidikan dan politik juga mengalami stagnasi dua tahun. Dari kunjungan saya ke daerah dan melihat prospek yang sangat positif ke depan ini, momentum ini tidak boleh diabaikan," ujarnya.
"Momentum yang baik-baik ini ke depan tidak boleh diabaikan," lanjutnya.
Gus Muhaimin berpandangan, Pemilu yang sudah direncakan tahun 2024, jangan sampai mengganggu prospek ekonomi.
Sebab, dalam Pemilu biasanya ada tiga kondisi. Pertama, para pelaku ekonomi melakukan freeze (pembekuan) wait and see.
Kedua, transisi kekuasaan dan pemerintahan itu biasanya mengakibatkan kondisi ekonomi yang tak menentu.
Ketiga, pemilu juga dikhawatirkan, menjadi eksploitasi ancaman konflik. Meski hal tersebut tak menjadi harapan semua pihak.