Profil Arifin Panigoro, Pengusaha Migas yang Meninggal Dunia, Orang Terkaya ke-47 di Indonesia
Simak profil Arifin Panigoro, pengusaha migas yang meninggal dunia di Amerika Serikat. Ia adalah orang terkaya ke-47 di Indonesia.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Arifin Panigoro, pengusaha minyak dan gas pemilik Medco Group, yang meninggal dunia pada Minggu (27/2/2022) waktu Amerika Serikat atau Senin (28/2/20222) dini hari WIB.
Menurut kabar yang diterima Tribunnews.com, Arifin meninggal di Rochester, Minneapolis, AS.
"BERITA DUKA CITA INNAA LILLAHI WAINNAA ILAIHI RAAJI’UN
TELAH BERPULANG KE RAHMATULLAH
Bapak Dr HC. Ir. H.Arifin Panigoro bin Yusuf Panigoro
Usia: 76 tahun
Pada hari Minggu, 27 Februari 2022, pukul 02.29 PM waktu Rochester Minneapolis USA
(Senin, 28 Februari pukul 03.29 AM WIB)
Rumah Duka:
Griya Jenggala – Jl. Jenggala 1 No. 2
Waktu dan Tempat Pemakaman akan diinformasikan kemudian."
Baca juga: BREAKING NEWS Pengusaha Migas Arifin Panigoro Meninggal Dunia di Amerika Serikat
Baca juga: Mengenang Arifin Panigoro: Pengusaha Migas Alumni ITB yang Penggagas Liga Primer Indonesia
Profil Arifin Panigoro
Mengutip Wikipedia, Arifin Panigoro lahir di Bandung, Jawa Barat pada 14 Maret 1945, ketika Jepang menduduki Indonesia.
Ia adalah lulusan S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973.
Setelahnya, Arifin melanjutkan studinya di Senior Executive Programme Institute of Business Administration, Prancis dan lulus pada 1979.
Ia merupakan pemilik Meta Epsi Pribumi Drilling Company (Medco) yang bergerak dalam bidang minyak dan gas.
Bisnis tersebut didirikan Arifin di Bandung pada 1972 dengan nama CV Corona Electric, yang awalnya bergerak di bidang instalasi listrik.
Namun, perlahan, ia membangun Medco Energi menjadi kelompok bisnis migas berskala internasional, sebagaimana diberitakan TribunnewsWiki.com.
Keberhasilan Arifin 'mengasuh' Medco Group membuatnya mengakuisisi perusahaan migas dari Inggris, Ophir Energy, pada 2019 lalu.
Selain menjadi pengusaha, ia juga terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDIP.
Pada tahun 2002 dan 2003, Arifin pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP.
Baca juga: Bertemu Wapres Maruf Amin, Wantimpres Beri Masukan Soal Perpindahan Ibu Kota Negara Hingga Covid-19
Baca juga: Bertemu Wapres, Wantimpres Beri Masukan Soal IKN hingga Penanganan Pandemi
Namun, ia mengundurkan diri pada 2005 dan membentuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).
Pada 2019 lalu, Arifin resmi dilantik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia dilantik di Istana Negara pada Jumat (13/12/2019), bersama delapan anggota Wantimpres lainnya, termasuk Wiranto dan Tahir.
Dikutip dari situs resmi Wantimpres, berikut ini riwayat karier Arifin:
- Ketua Fraksi PDIP DPR RI (2000-2002);
- Ketua Fraksi PDIP MPR RI (2002-2004);
- Anggota DPR RI (2004-2009);
- Dewan Pembina Yayasan Medco (2007);
- Komisaris Utama PT. Medco Duta Corporation (sejak 1998);
- Penasihat, Medco Energy (sejak 1998);
- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (sejak 2019).
Baca juga: Jokowi Kurangi Kapasitas Maksimal Penonton MotoGP Mandalika Jadi 60 Ribu
Baca juga: Pakde Miyono Meninggal, Presiden Jokowi Bertolak ke Solo
Orang Terkaya ke-47 di Indonesia
Arifin Panigoro merupakan orang terkaya ke-47 di Indonesia menurut Forbes.
Selain sebagai pengusaha migas, ia juga memiliki perkebunan kelapa sawit, hotel, dan saham di dua bank.
Forbes mencatat Arifin pernah dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya.
Sebagai Wantimpres, ia berkewajiban menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terakhir, Arifin menyerahkan LHKPN miliknya pada 31 Desember 2020.
Mengutip elhkpn.kpk.go.id, hartanya mencapai Rp2.986.817.965.206.
Uniknya, ia tercatat tak memiliki satupun kendaraan.
Baca juga: Hari Ini, Presiden Jokowi Dijadwalkan Melayat Pamannya yang Meninggal Dunia
Baca juga: Profil Miyono, Paman Jokowi yang Meninggal Tadi Malam, Berjasa Besar Dorong Jokowi Jadi Presiden
Tetapi, ia mempunyai 18 bidang tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp120.633.386.000.
Ke-18 tanah dan bangunan itu tersebar di Jakarta Selatan; Bandung, Jawa Barat; Gianyar, Bali; hingga Prancis, Australia, dan Amerika Serikat.
Arifin juga memiliki harta bergerak lainnya Rp1.000.000.000, surat berharga senilai Ro2.845.128.591.073, serta kas dan setara kas Rp20.055.0988.133.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Choirul Arifin, TribunnewsWiki/Amy Happy Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.