Hari Raya Nyepi 2022, Simak Sejarah dan 10 Twibbon Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi tahun 2022 jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022. Saat Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan berdiam diri dan tidak melakukan kegiatan.
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Nyepi tahun 2022 jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022.
Pada Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan berdiam diri dan tidak melakukan kegiatan seperti biasa.
Dikutip dari bulelengkpab.go.id, Hari Raya Nyepi memiliki filosofi di mana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).
Pada saat Nyepi tidak boleh melakukan aktivitas seperti keluar rumah (kecuali sakit dan perlu berobat), menyalakan lampu, bekerja, dan lain sebagainya.
Tujuannya adalah agar tercipta suasana sepi, sepi dari hiruk pikuknya kehidupan dan sepi dari semua nafsu atau keserakahan sifat manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung (alam semesta) dan Bhuwana Alit (manusia).
Baca juga: Perayaan Nyepi, Pelabuhan Penyeberangan Akan Ditutup Sementara, ATM dan Data Seluler Dinonaktifkan
Baca juga: Apa Itu Nyepi? Kapan Nyepi Tahun 2022 Dirayakan? Simak Penjelasan dan Sejarah Nyepi Berikut Ini
Sejarah Hari Raya Nyepi
Dikutip dari denpasarkota.go.id, Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Adapun Agama Hindu berasal dari India.
Sebelum Masehi, kondisi di India sering diwarnai dengan pertikaian yang panjang antara suku bangsa yang memperebutkan kekuasaan sehingga penguasa (Raja) yang menguasai India silih berganti;
Yakni dari berbagai suku, yaitu: Pahlawa, Yuehchi, Yuwana, Malawa, dan Saka.
Di antara suku-suku itu yang paling tinggi tingkat kebudayaanya adalah suku Saka.
Ketika suku Yuehchi di bawah Raja Kaniska berhasil mempersatukan India maka secara resmi kerajaan menggunakan sistem kalender suku Saka.
Keputusan penting ini terjadi pada tahun 78 Masehi.
Sejak itu sistem kalender Saka digunakan terus menerus hingga saat ini yang disebut Tahun Saka.