UPDATE Gunung Api Level 3 Siaga: Gunung Semeru Mengalami 13 Kali Gempa Erupsi
UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Semeru mengalami 13 kali gempa erupsi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Selasa (1/3/2022).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan pagi ini, gunung Semeru mengalami 13 kali gempa erupsi dengan amplitudo 10-20 mm.
Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Senin (28/2/2022), pukul 15.48 WIB, dengan visual letusan yang tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 1080 detik.
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Selasa (1/3/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:
Baca juga: Mengenal Jenis Gas Gunung Berapi: Solfatara, Hidrogen Halida, Sulfur Dioksida dan Bahayanya
1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 13-22°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 567-717 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 66-86%, dengan intensitas curah hujan 15 mm per hari.
Catatan kegempaan hari ini, terjadi 21 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-24 mm dan lama gempa 17-109 detik.
Selain itu tercatat lima kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-16 mm, S-P 0.4-0.6 detik dan lama gempa 5-11 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran Saat Sekitar Puncak Jonggring Saloko Tertutup Kabut
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Semeru terletak di Kab/Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah hingga mendung, angin lemah ke arah timur laut.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 23-25°C.
Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat 13 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-20 mm, dan lama gempa 50-130 detik.
Selain itu tercatat lima kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-5 mm, dan lama gempa 35-60 detik.
Catatan terakhir yaitu dua kali Harmonik dengan amplitudo 1-2 mm, dan lama gempa 647-947 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Pendaki Gunung Lawu asal Tangerang Meninggal Dunia, Korban Penderita Diabetes dan Lupa Bawa Obat
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Sinabung terletak di Kab/Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-III.
Menurut laporan pengamatan visual, asap kawah tidak teramati
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-18°C, dengan intensitas curah hujan 0,5 mm per hari.
Catatan kegempaan pagi hari ini adalah satu kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 9 mm, dan lama gempa 20 detik.
Selain itu, terjadi satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P 3 detik dan lama gempa 11 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Ili Lewotolok terletak di Kab/Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 25,5-25,9°C, dengan kelembaban 78,5-78,9%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu satu kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 26 mm, dan lama gempa 38 detik.
Catatan kedua yaitu 21 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-19 mm, dan lama gempa 19-47 detik.
Selanjutnya, tercatat tujuh kali Harmonik dengan amplitudo 3.2-15 mm, dan lama gempa 54-171 detik.
Tercatat 13 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 3-18.7 mm, dan lama gempa 57-199 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi tiga kali, dengan amplitudo 3-4.1 mm, S-P 34.7 detik dan lama gempa 91-171 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api