Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kurang Emisi Gas Rumah Kaca, Pupuk Indonesia Gandeng Rekosistem

PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui program pengelolaan sampah. 

Penulis: Sanusi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Kurang Emisi Gas Rumah Kaca, Pupuk Indonesia Gandeng Rekosistem
ist
dropbox sampah yang berada di kantor Pupuk Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui program pengelolaan sampah

Komitmen ini juga akan dilakukan bersama Rekosistem, perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang dan lingkungan.

SVP Operasi & Produksi Pupuk Indonesia, Muhammad Arief Rusdi mengatakan bahwa kerjasama Pupuk Indonesia dengan Rekosistem ini juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam pertemuan G20, salah satunya antisipasi perubahan iklim.

Baca juga: Pertamina, Pupuk Indonesia dan Mitsubishi Kembangkan Bisnis Green Hydrogen dan Green Ammonia

"Oleh karena itu, Pupuk Indonesia bekerjasama dengan Rekosistem untuk menerapkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab," ungkap Arief  Jumat (4/3/2022).

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton dimana komposisi sampah anorganik mencapai 55 persen dari total sampah di Indonesia. 

Jika dilihat dari sumbernya, rumah tangga menyumbang paling banyak terhadap sampah nasional, yakni 42,23 persen sedangkan perkantoran menyumbang 6,72 persen.

BERITA REKOMENDASI

Sementara berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dalam Pasal 12 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan.

Dengan begitu, Arief mengatakan bahwa pengelolaan sampah yang tepat harus menjadi perhatian utama seluruh insan Pupuk Indonesia. Lebih lanjut Arief mengatakan bahwa saat ini sampah masih sering dikelola dengan cara yang linear, yaitu gunakan barang lalu buang sampahnya di tempat sampah.

"Kita perlu mulai membiasakan dengan model sirkular, yaitu dengan pemakaian kembali mampu memperpanjang manfaat barang dan sistem pengelolaan sampah dengan cara daur ulang dapat mengurangi penggunaan sumber daya," kata Arief.

Dengan kerjasama dengan Rekosistem, Arief berharap seluruh insan Pupuk Indonesia berkontribusi besar terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan perbaikan lingkungan kedepannya.

Baca juga: Wakil Menteri KLHK Dorong Pengelolaan Sampah yang Baik di Destinasi Wisata

Adapun kerjasama Pupuk Indonesia dengan Rekosistem ini nantinya akan menyediakan dropbox sampah yang berada di kantor Pupuk Indonesia. Untuk melakukan setor sampah, pertama-tama para pengguna harus mengolah sampah organik ke dalam kardus. Selanjutnya, sampah tersebut langsung dikirim ke dropbox yang berada di Kantor Pupuk Indonesia. 


Kemudian, para pengguna membuka aplikasi Rekosistem untuk menekan tombol setor dan pilih tempat serta jenis penyetoran sampah. Pada proses ini, nantinya para pengguna akan mendapatkan voucher 'Pupuk Indonesia' yang akan dituliskan pada kemasan. 

Setelah itu, para pengguna membuka pintu atas dropbox dan menyetorkan sampah dan tutup kembali setelah selesai menyetor. Tahap selanjutnya, para pengguna bisa memantau proses selanjutnya melalui aplikasi Rekosistem.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas