Anwar Abbas Ingin KH Miftachul Akhyar Tetap Jadi Ketum MUI
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, meminta kepada pimpinan PBNU bahwa dia ingin KH Miftachul Akhyar tetap untuk terus menjadi pimpinannya di MUI.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, meminta kepada pimpinan PBNU bahwa dia ingin KH Miftachul Akhyar tetap untuk terus menjadi pimpinannya di MUI.
"Kalau beliau tidak bisa bekerja full time di MUI karena harus mengurus NU, kami berharap biarlah sisa-sisa waktu beliau saja yang beliau berikan untuk kami di MUI. Bagi kami, hal itu tidak masalah karena kami akan tetap bisa bekerja secara bersama-sama secara collective collegial di bawah pimpinan dan arahan beliau," kata dia dalam pesan yang diterima, Kamis (10/3/2022).
Dia merasa heran mengapa Nahdlatul Ulama tidak membolehkan dan merelakan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar untuk melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Umum MUI.
"Saya benar-benar jadi bingung sendiri dibuatnya. Yang membuat saya menjadi semakin bingung lagi karena sepanjang pengetahuan saya NU itu sudah menegaskan jati dirinya bahwa dia bukan hanya untuk dirinya saja tapi juga untuk umat dan bagi bangsa," kata Anwar.
Baca juga: KH Miftachul Akhyar Mundur dari MUI: Saya Takut Jadi Orang Pertama yang Berbuat Bidah di NU
Dirinya mempertanyakan mengapa NU tidak mau mendengar pihaknya yang ada di MUI, terutama mereka-mereka yang bukan dari NU ini.
"Terus terang kami butuh Pak KH Miftachul Akhyar untuk menjadi pimpinan kami. Tugas itu sudah beliau laksanakan dengan baik lebih dari satu tahun sehingga kami sudah merasa sangat dekat dan sangat sayang serta mencintai diri beliau sebagai pemimpin kami," kata dia.
Dia menyebut bahwa Kiai Mif dipilih untuk menjadi ketum MUI dengan suara bulat tanpa ada lonjong sedikit pun.
"Beliau adalah seorang tokoh dan ulama serta pemimpin yg sangat rendah hati, yang sangat dibutuhkan dan diharapkan akan bisa mempersatukan umat," kata dia.
"Insyaallah dengan jiwa besar dari pimpinan dan warga NU yang membolehkan Pak KH Miftachul Akhyar untuk tetap memimpin MUI, kami harapkan persatuan dan kesatuan umat akan bisa kita jaga serta pelihara dan akan bisa kita buat untuk lebih kuat lagi dari masa-masa sebelumnya," pungkas Anwar.
Sebelumnya, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyatakan telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hal itu disampaikan oleh Miftah saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat Rabu (9/3/2022).
"Di saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi)," ujar Miftah yang dikutip dari NU Online, Rabu (9/3/2022).
Dirinya mengaku tidak mendapatkan tekanan terkait putusannya mundur dari jabatan Ketua Umum MUI.