Mengenal Sejarah Pembentukan dan Tugas Densus 88 Antiteror
Densus 88 yaitu pasukan yang dilatih secara khusus dalam menangani berbagai macam teror, salah satunya yaitu teror bom.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai sejarah pembentukan dan tugas Densus 88 dalam artikel ini.
Detasemen Khusus 88 (Densus 88) merupakan satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan terorisme di Indonesia.
Mengutip dari tribatanews.kepri.polri.go.id, Densus 88 adalah pasukan yang dilatih secara khusus dalam menangani berbagai macam teror, satu di antaranya yaitu teror bom.
Sementara itu, mengutip dari jateng.polri.go.id, Densus 88 memiliki tugas dan peran penting.
Tugasnya adalah menyelenggarakan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana teror serta mengembangkan informasi tentang keberadaan dan aktivitas setiap orang/unsur masyarakat yang dipandang merupakan jaringan atau berpotensi dijadikan sebagai jaringan kegiatan terorisme Internasional dalam pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan Instansi terkait.
Lalu bagaimana sejarah pembentukan Densus 88?
Baca juga: Polri Ungkap Alasan Densus 88 Menembak Mati Terduga Teroris Dokter Sunardi
Baca juga: Dokter Tersangka Terorisme di Sukoharjo Tewas Ditembak Densus 88, Sempat Tabrak Pagar untuk Kabur
Sejarah Pembentukan Densus 88 Antiteror
Dikutip dari tribatanews.kepri.polri.go.id, berikut sejarah pembentukan Densus 88 Antiteror:
Awal mula Densus 88 dirintis oleh Kombespol Gories Mere (Jendral asal Flores-pelosok Timur Indonesia).
Kemudian, satuan tersebut pada 24 Agustus 2004 diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani.
Saat awal diresmikan, Densus 88 memiliki anggota yang berjumlah 75 orang.
Saat itu, Densus 88 dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian yang pernah mendapat pelatihan di beberapa negara.
Lalu pada tahun 2011, jumlah personil Densus 88 bertambah menjadi 337 orang.
Sementara itu, Densus 88 dibentuk dengan Skep Kapolri No. 30/VI/2003 tertanggal 20 Juni 2003.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.